youngster.id - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menargetkan penyaluran pinjaman Rp 86 triliun pada 2021. Sebenarnya, AFPI menargetkan penyaluran kredit Rp 86 triliun pada tahun ini. Namun, target itu dipangkas menjadi US$ 65 triliun karena ada pandemi corona.
Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah optimistis, target tersebut bisa tercapai pada tahun depan, meski masih ada pandemi Covid-19. Meski demikian, para penyedia layanan ini tetap fokus menjaga kualitas pembiayaan atau menahan laju rasio kredit macet.
“Ini angka realistis yang dapat kami wujudkan,” kata Kuseryansyah dalam siaran pers bertajuk ‘Outlook Industri Peer to Peer Lending 2021’, Selasa (8/12/2020).
Menurut dia, industri fintech pembiayaan atau lending bisa beradaptasi selama pandemi virus corona. Ini tampak dari akumulasi penyaluran pinjaman tumbuh 102,4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 137,65 triliun.
Sedangkan outsanding atau besar sisa pokok pinjaman pada waktu tertentu di luar bunga, denda, dan penalti naik 18,39% yoy menjadi Rp 13,24 triliun. Dengan jumlah peminjam 38,9 juta dan pemberi pinjaman 698.401 entitas.
“Untuk mendorong penyaluran kredit pada tahun depan, ada pengalihan atau displacement pembiayaan naik 17,98% yoy menjadi Rp 8,59 triliun per Oktober. Sudah ada kesiapan untuk tumbuh cepat pada Oktober,” ungkap Kuseryansyah.
Dia menegaskan bahwa penyaluran pinjaman harus dibarengi dengan upaya menjaga risiko kredit macet. “Kami memperhatikan aspek manajemen risiko dan perlindungan konsumen,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post