youngster.id - Untuk mengatasi kekurangan dan kesenjangan keterampilan di industri, khususnya tenaga kerja di bidang data center, Schneider Electric menghadirkan Schneider Electric University (SEU), sebuah platform pendidikan digital vendor-agnostic dan terakreditasi CPD.
Penelitian Uptime Institute Annual Data Center Survey 2021 memperkirakan kebutuhan tenaga kerja secara global akan bertumbuh menjadi hampir 2,3 juta pada tahun 2025. Lebih lanjut, 32% responden melaporkan mengalami kesulitan untuk mempertahankan staf, dengan 47% mengalami kesulitan untuk mencari kandidat yang memenuhi syarat untuk lowongan yang tersedia. Merekrut dan mempertahankan tenaga kerja dalam industri yang saat ini menjadi jantung ekonomi digital, sedang dalam titik kritis.
Dengan mendorong individu untuk meningkatkan keterampilan dan melanjutkan pengembangan profesional mereka secara gratis, SEU secara langsung mengatasi kesenjangan keterampilan industri dan kekurangan tenaga kerja, membantu perusahaan untuk menarik, melatih tenaga kerja baru maupun yang sudah ada, dan menyediakan akses untuk pendidikan teknis khusus, di mana pun.
Natalya Makarochkina, Senior Vice President, Secure Power Division Schneider Electric mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, permintaan kapasitas data center telah bertumbuh secara eksponensial, mencapai rekor tertinggi baru seiring dengan percepatan digitalisasi dan adopsi cloud. Namun kekurangan keterampilan di sektor ini tetap menjadi sebuah tantangan yang signifikan dan hal ini berpotensi akan membawa dampak pada industri terkait lainnya.
“Dengan menyediakan panduan tentang teknologi terbaru dan inisiatif-inisiatif terkait sustainability, kami percaya bahwa Schneider Electric University menawarkan sumber daya yang tak ternilai untuk membantu menjembatani kesenjangan keterampilan dengan memberdayakan ekosistem bisnis, melatih kembali tenaga kerja, dan melatih generasi profesional berikutnya untuk membangun data center di masa depan,” kata Natalya, Jumat (5/8/2022).
Sebagai ‘Schneider Electric University’, platform ini telah berkembang untuk menawarkan lebih dari 200 kursus terkait data center, efisiensi energi dan sustainability melalui dua perguruan tinggi khusus, Professional Energy Manager (PEM), dan kualifikasi DCCA (Data Center Certified Associate).
Semua kursus tersedia dalam format modul satu jam yang dapat dilakukan secara mandiri dalam 14 bahasa, menawarkan akses gratis ke pendidikan energi, di mana saja. Lebih lanjut, universitas ini diakui oleh 25 badan CPD industri yang berbeda-beda termasuk BICSI, the Electrical Contractors Association (ECA), Engineers Ireland, dan Renewable Energy & Energy Efficiency Partnership (REEEP).
Diklaim Natalya, Schneider Electric University tetap sepenuhnya netral dengan semua program tidak berpihak pada vendor mana pun (100% vendor-neutral). Sampai saat ini, universitas telah memberikan lebih dari 1.000.000 kursus bagi lebih dari 650.000 pengguna di seluruh dunia dan menawarkan jalur penting bagi para profesional industri yang hendak meningkatkan keahlian mereka.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post