Authentic Guards Raih Kontrak Merz

CEO dan Co-Founder Authentic Guards, Muqsith Ahmadi. (Foto: twitter/youngster.id)

youngster.id - Authentic Guards, salah satu startup digital binaan Indigo Telkom, baru saja meraih kontrak dari Merz, perusahaan farmasi dan kecantikan global asal Jerman.

“Kami bangga bisa dipercaya brand global. Apalagi jika dinilai berhasil melindungi produk mereka, maka Merz akan terapkan pada 12 cabang mereka lainnya di seluruh dunia,” kata Muqsith Ahmadi CEO dan Co-Founder Authentic Guards, dalam keterangannya Senin (23/7/2018) di Jakarta.

Menurut Muqsith, oleh Merz, Authentic Guards dinilai sebagai pionir dan satu-satunya perlindungan merek utama di tanah air. Kontrak tersebut terkait perlindungan produk kecantikan Merz bernama Ultherapy yang sebelumnya banyak dipalsukan, sehingga terjalin kerjasama dalam durasi dua bulan ke depan.

Lewat layanan Authentic Guards, maka proteksi keaslian barang, batching system, solusi pemasaran email, serta platform penelusuran merek bisa dilakuan. Prakteknya, aplikasi miliknya akan membaca sebuah kode unik berupa QR Code dan ditempel melalui stiker hologram.

Di dalam kode tersebut sendiri nantinya berisikan lima hingga enam digit alfanumerik yang dihasilkan dari algoritma Authentic Guards yang bisa digunakan untuk memvalidasi barang-barang, apakah palsu atau asli.

“Merz juga memercayakan kami dalam mengelola promosi lanjutan mereka, semacam program redeem. Jadi, konsumen yang sudah gunakan aplikasi, nantinya ada penawaran sejumlah paket promosi Merz,” sambungnya.

Peserta binaan Indigo batch 2017 ini memang memungkinkan masyarakat pengguna aplikasinya dalam memperoleh kemampuan validasi produk, juga akan disajikan informasi berharga seputar merek, produsen atau distributor, termasuk promo, dan info-info lainnya.

Karenanya, Authentic Guards memposisikan diri sebagai sebuah layanan yang memberikan sebuah solusi anti pembajakan sekaligus menawarkan sebuah alat analisis dalam membantu klien bisnis mereka dalam memantau produknya.

Muqsith menjelaskan kliennya saat ini sudah mencapai 55 klien dari posisi awal tahun sekitar 30 perusahaan, yang umumnya perusahan garmen dan fashion seperti Kim Fashion, Bro.do, Eclipse, Angelica Morry, SINS, Sabichi, Happy Little Pop, dan banyak lagi.

“Klien menyebut puas dengan layanan kami karena meningkatkan omset, pembeli menjadi lebih yakin dengan barang yang dibeli. Banyak yang bahkan sudah adukan pembajak ke meja hijau, namun tak berhasil, sehingga potential loss nya tinggi sekali,” sambungnya.

Dia optimistis layanannya akan semakin berkembang ke depannya. Selain karena pasar makin melek membutuhkan, juga karena dalam waktu dekat pihaknya akan peroleh injeksi tambahan modal dari Indigo estimasi Rp2 miliar sesuai keberhasilan perusahaan mencapai standar market valuation.

“Akan kami pergunakan untuk penambahan cabang di Pulau Jawa dulu. Sekarang sudah Bandung sebagai kantor pusat, lalu Jakarta dan Surabaya. Rencana kami akan buka cabang di Kota Malang dan rekrut lagi SDM apabila injeksi modal telah terealisasi. Sudah ada tawaran pula membuka di Malaysia,” pungkasnya.

Secara simultan, mereka melakukan penetrasi pasar dengan membuka kantor perwakilan di Singapura (51B Circular Road, Singapura) serta Vietnam Office (H3 Building, Ho Chi Minh, Vietnam).

STEVY WIDIA

Exit mobile version