Bali Jadi Bidikan Gerakan Nasional 1000 Stratup Digital Selanjutnya

Bali menjadi bidikan selanjutnya dari Gerakan Nasional 1000 Stratup Digital (Foto: Bekraf/Youngsters.id)

youngster.id - Sebagai salah satu pusat pariwisata besar di Indonesia yang mampu mendongkrak perekonomian, Bali menjadi salah satu target utama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital selanjutnya.

Denpasar sebagai salah satu kota yang akan disambangi untuk mencari talenta-talenta muda yang akan memecahkan masalah dengan menciptakan startup digital yang sustain dan well-developed.

“Ekosistem startup di Bali sudah mulai terbuka dan tumbuh dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski jika dibanding Jakarta, Surabaya, dan Bandung, Bali masih jauh tertinggal dari sisi persentase jumlah startupnya. Sebenarnya dari segi resources seperti institusi pendidikan yang memadai dan menghasilkan talenta penuh skill, ketersediaan coworking space, serta pemerintah lokal dan infrastruktur juga mendukung. Namun dari segi entrepreneurship appetite masyarakatnya masih kurang,” ucap Faye Scarlet Alund, Co-founder Kumpul Coworking Space Bali.

Seperti diketahui, Bali merupakan kawasan wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak setiap tahunnya di Indonesia. Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada tahun 2016, kunjungan wisatawan mancanegara yang terbang dari negara asalnya langsung menuju Bali mencapai 3,19 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 22,76% dibanding tahun sebelumnya.

Potensi pariwisata Bali tentu saja mempengaruhi tingkat perekonomian kawasannya. Menurut Bank Indonesia Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga tahun 2016 mencapai 6,17% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional di angka 5,02%. Sayangnya, merujuk data BPS Provinsi Bali, jumlah penduduk miskin di sana masih mencapai angka 168,78 ribu orang  atau 4,18% dari total populasi.

Kondisi tersebut kontradiktif dengan pertumbuhan ekonomi Bali yang sedang meningkat. Dari berbagai sumber, hal itu disebabkan oleh penggerak ekonomi masih berpusat pada Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki usaha di Bali. Padahal Pulau Dewata ini memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat, salah satunya potensi industri startup digital.

Menurut Faye, para pelaku industri startup digital Bali menyambut gembira inisiatif program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang akan hadir di Bali. Maklum, biasanya Bali tidak masuk ke radar event startup dan digital seperti ini, karena ekosistemnya belum kuat.

“Dengan adanya Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini bisa jadi kesempatan untuk Bali membangun ekosistem supaya lebih kuat,” ucap Faye.

Demi memaksimalkan sosialisasi, beberapa event akan digelar untuk memperkenalkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang didukung oleh komunitas-komunitas, perguruan tinggi negeri dan swasta, serta pemerintah kota Denpasar.

“Antusiasme menyambut acara ini kita buktikan dengan curi start untuk publikasi dari awal, yang telah dimulai dari bulan September 2016. Pekan depan kita juga akan memulai roadshow untuk sosialisasi program dan sudah melakukan interview juga di tiga radio di Bali,” sambung Faye yang juga berperan sebagai Koordinator Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Denpasar.

Harapan Faye setelah Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Denpasar berjalan adalah ekosistem startup digital di Bali dapat menjadi lebih kuat, entrepreneur semakin banyak, dan membantu daerah-daerah di Indonesia Tengah dan Timur untuk ikut berkembang.

“Program ini bisa mendorong banyak anak muda di Bali dan Indonesia untuk menjadi entrepreneur. Jumlah entrepreneur meningkat yang akan memberi kontribusi bagi angka entrepreneur di Indonesia, sehingga negara kita bisa maju entrepreneurshipnya.” tutupnya.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version