youngster.id - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi e-commerce sepanjang 2022 mencapai Rp 476,3 triliun dengan volume 3,48 juta transaksi. Adapun target awal BI pada 2022 sebesar Rp 489 triliun.
Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono menjelaskan, saat ini BI masih mempelajari sejumlah faktor yang mempengaruhi penurunan transaksi e-commerce tersebut, terlebih saat ini kondisi pandemi Covid-19 dan pembatasannya sudah banyak dilonggarkan.
“Setelah kami lihat harus memahami PPKM itu kan membuat e-commerce blessing ya. Kemungkinannya (turun) ada peningkatan transaksi offline menyebabkan e-commerce turun,” tutur Doni dalam keterangannya belum lama ini.
Selain itu, munculnya social commerce juga membuat perkiraan BI meleset dari target. Adapun social commerce merupakan penjualan yang dilakukan di media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, maupun Instagram.
Meski begitu, Doni menilai pencapaian e-commerce ini adalah pencapaian luar biasa. Bahkan IMF mencatat Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia selama pandemi.
“Ada dua negara yang growth-nya sampai 50-60% dan itu hanya Indonesia dan Singapura. Tiongkok bahkan di bawah 20%, Jepang di bawah 30%, AS di bawah 30%,” ujar Doni.
STEVY WIDIA
Discussion about this post