youngster.id - Perusahaan platform kecerdasan buatan Dataiku meluncurkan Agent Hub, fitur baru yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola, membangun, dan berbagi agent AI secara terpusat. Langkah ini menargetkan masalah umum di banyak organisasi: eksperimen AI yang tersebar, tidak terawasi, dan sulit diukur dampaknya terhadap bisnis.
Agent Hub memungkinkan setiap karyawan mengakses dan menggunakan agent AI yang telah disetujui oleh perusahaan, sambil tetap menjaga kendali penuh di tangan tim TI. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menghindari praktik shadow AI—yakni penggunaan AI tanpa pengawasan resmi—serta lebih mudah menilai return on investment (ROI) dari proyek AI yang dijalankan.
Menurut CEO dan Co-founder Dataiku, Florian Douetteau, Agent Hub menjadi solusi atas fase “AI eksperimental” yang selama ini membuat banyak organisasi sulit menilai manfaat bisnis dari teknologi ini.
“Dengan Agent Hub, perusahaan bisa menyeimbangkan kebebasan berinovasi dengan tata kelola yang kuat. Hasilnya, proyek-proyek AI yang sebelumnya terpisah kini bisa menunjukkan nilai nyata bagi bisnis,” kata Florian, dikutip Jum’at (24/10/2025).
Agent Hub merupakan bagian dari The Universal AI Platform milik Dataiku. Fitur ini dapat terintegrasi dengan berbagai sumber data dan infrastruktur perusahaan tanpa ketergantungan pada vendor atau cloud tertentu. Selain itu, sistem pengawasan dan keamanan bawaan membantu memastikan seluruh agent AI dikelola sesuai kebijakan internal perusahaan.
Co-founder sekaligus CTO Dataiku, Clément Stenac, menambahkan bahwa Agent Hub dirancang agar inovasi dan tata kelola bisa berjalan berdampingan.
“Kami ingin perusahaan beralih dari sekadar uji coba ke tahap implementasi nyata yang memberikan nilai transformatif,” katanya.
Dengan peluncuran Agent Hub, Dataiku memperkuat posisinya di pasar enterprise AI sebagai penyedia solusi yang mendorong kolaborasi lintas divisi sekaligus menjaga kepatuhan dan keamanan data dalam penerapan AI di skala besar. (*AMBS)














Discussion about this post