youngster.id - Mastercard, melalui kemitraan dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), MercyCorps Indonesia, dan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), meluncurkan Strive Learning Network (SLN), sebuah platform untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan memberikan masukan terhadap kebijakan yang mendukung usaha kecil.
SLN diadakan bekerjasama dengan Indonesia Social Impact Center (ISIC) oleh AVPN dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Program ini merupakan bagian dari Mastercard Strive Indonesia, sebuah inisiatif yang bertujuan memberdayakan 300.000 usaha kecil di Indonesia agar dapat meraih kesuksesan di era ekonomi digital.
Lebih dari 90% usaha-usaha mikro dan kecil di Indonesia tidak memiliki legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), yang merupakan aspek penting dalam memastikan bahwa mereka mematuhi ketentuan hukum di Indonesia, serta mendapatkan akses terhadap sumber daya atau bantuan dari pemerintah.
Padahal, dengan memikili NIB, akan membuka lebih banyak peluang bagi usaha kecil seperti akses ke pasar baru, sumber pendanaan, pendampingan bisnis, dan perlindungan hukum.
Banyak usaha kecil yang tidak memiliki legalitas usaha masih belum menyadari manfaat legalisasi, dan mereka masih kesulitan dalam menyelesaikan proses registrasi usaha karena keterbatasan kemampuan digital.
Untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan ini, diperlukan program edukasi dan peningkatan kesadaran, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak terkait untuk memudahkan transisi usaha kecil di Indonesia menjadi entitas formal.
“Bekerja sama dengan para mitra, Mastercard Strive Indonesia akan menyediakan platform pembelajaran dan pendampingan bagi para peserta program untuk membimbing mereka dalam melakukan proses registrasi usaha dan memahami persyaratan hukum, sehingga mereka dapat memperoleh izin dan sertifikasi usaha yang diperlukan.,” kata President Director PT Mastercard Indonesia, Navin Jain, Kamis (16/11/2023)
STEVY WIDIA
Discussion about this post