youngster.id - Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 30 Agustus 2018, katarak merupakan penyumbang terbesar kebutaan di Indonesia yang hampir mencapai 60%. Peduli akan hal itu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyalurkan donasi Alat Operasi Katarak.
“Kami sadar bahwa buta katarak dan kebutuhan darah di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. BCA, sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tak hanya melalui pelaksanaan operasi katarak gratis dan kegiatan donor darah saja. Oleh karena itu, dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata kami untuk menjamin kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” ujar Suwignyo Budiman, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada Senin (24/09/2018) di Jakarta.
Suwignyo bersama Inge Setiawati Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA menyerahkan secara simbolis donasi 2 buah mikroskop kepada Dr. Umar Mardianto, SpM (K) Ketua SPBK Perdami Pengurus Pusat . Selain itu juga mendonasikan 1 mikroskop kepada dr. Rio Rhendy, SpM Ketua SPBK Perdami Cabang DKI Jakarta serta donasi 4 set Blood Scale & Mixer kepada Muhammad Ali Reza Ketua Pengurus Provinsi PMI DKI Jakarta senilai total Rp 1,315 Miliar.
Menurut Suwignyo donasi tersebut untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia, terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah mata dimana 50%-nya atau sekitar 1,5 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak.
Suwignyo menambahkan, sebelumnya hingga semester II 2018, BCA bersama SPBK Perdami telah melakukan 32 kali operasi mata katarak di berbagai daerah di Indonesia dengan jumlah operasi hampir 3.000 mata.
Selain itu, BCA juga terus mendukung kegiatan medis yang dijalankan oleh PMI. Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO) di situs Kementerian Kesehatan pada Juli 2017, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia.
Bersama PMI, BCA berhasil mengumpulkan lebih dari 47 ribu kantong darah dari 103 kali penyelenggaraan donor darah. Selain itu, BCA juga telah menyumbang satu unit Phacoemulsification Cataract Machine Intuitiv AMO dan tiga set alat pendukung operasi katarak senilai Rp 659,5 juta pada tahun 2017 dan donasi 1 unit kendaraan operasional sesuai kebutuhan PMI senilai Rp 450.000.000. Sedangkan pada tahun 2016, BCA juga menyumbangkan dua buah mikroskop senilai Rp 500 juta, 13 alat bantu operasi dan 2 alat biometri senilai Rp 450,45 juta pada tahun 2015, serta 1 buah mikroskop senilai Rp 385 juta pada tahun 2014.
“Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan. Kami juga berharap dukungan BCA ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian kesehatan masyarakat bisa terus kita jaga teemasuk bago penderita katarak masih banyak sekali, namun sebetulnya kalau secara dini hal ini bisa ditanggulangi dan di obati.” tutup Suwignyo.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post