youngster.id - Sun Life bekerja sama dengan University of Waterloo Kanada mendonasikan dana sebesar CAD$ 500.000 untuk mengadakan program beasiswa di Indonesia. Fokus utama program beasiswa ini adalah proyek READI yang bertujuan untuk membangun Indonesia sebagai pusat aktuaria yang unggul di kawasan Asia Tenggara. Pengelola program ini adalah Profesor Ken Seng Tan.
“Kami gembira mengumumkan Profesor Ken Seng Tan sebagai pengelola beasiswa Sun Life di bidang Ilmu Aktuaria Internasional dan kami yakin beliau adalah orang yang tepat untuk memimpin upaya kami dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang aktuaria dan risiko di Indonesia,” ungkap Kevin Strain, President Sun Life Financial Asia dalam siaran pers Selasa (14/2/2017).
Sebagai anggota kehormatan (Fellow) Sun Life di bidang Ilmu Aktuaria Internasional, Profesor Tan akan berperan sebagai Chief Actuarial Advisor untuk proyek READI (Risk Management, Economic
sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia / Manajemen Risiko, Ekonomi yang Berkesinambungan dan Pengembangan Ilmu Aktuaria di Indonesia) yang saat ini sedang diterapkan oleh University of Waterloo bersama dengan Pemerintah Kanada, Otoritas Jasa Keuangan (OJK),- dan mitra-mitra lainnya.
Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia, mengatakan, Profesor Tan adalah seorang akademisi yang telah diakui atas upayanya yang secara aktif mendorong ilmu aktuaria di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. “Beliau mempunyai peranan yang penting sejak tahap penggodokan proyek READI dan kami berharap untuk melihat program ini bertumbuh lebih baik di bawah bimbingannya,” ungkap Elin.
Ken Seng Tan, Ph.D., ASA, CERA, adalah Profesor Kepala Penelitian Universitas dari University of Waterloo. Kajian penelitian Profesor Tan merupakan perpaduan dari ilmu aktuaria, keuangan, matematika, dan statistik. Banyak dari karyanya berkaitan dengan pengembangan dan penerapan pendekatan inovatif untuk menelaah dengan teliti praktik manajemen risiko, pemodelan risiko umur panjang, dan asuransi pertanian.
Prof Ken aktif dalam mempromosikan ilmu aktuaria di seluruh dunia, khususnya di Asia, sejak beliau memulai karir akademiknya pada 1998. Dia telah menjabat sebagai penasihat atau pemeriksa eksternal untuk beberapa program aktuaria di Asia, dan membantu mendirikan sejumlah program kemitraan antara University of Waterloo dan universitas-universitas terpilih di Asia.
Selanjutnya Profesor Tan akan berperan dalam memperkuat profesi aktuaria di Indonesia dan berperan penting dalam pengadaan dan perancangan proyek READI. Proyek ini bertujuan untuk membangun Indonesia sebagai pusat aktuaria yang unggul di kawasan Asia Tenggara dengan melibatkan institusi-institusi pendidikan, pemerintah, dan industri.
“Profesor Tan, bersama dengan Dr. Nello Angerilli, memiliki visi dan jaringan untuk memberikan respons terhadap kebutuhan industri yang mendesak akan aktuaris terakreditasi di Indonesia. Proyek khusus ini untuk mengatasi kesenjangan yang besar di sektor asuransi dan pensiun di Indonesia, untuk menciptakan stabilitas keuangan dan kemakmuran,” ungkap Stephen Watt, Dekan Ilmu Matematika di University of Waterloo.
STEVY WIDIA