youngster.id - Pemanfaatan internet bagi Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan hingga 22% dibandingkan yang tidak menggunakan sama sekali. Untuk itu, Telkom bersama Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mendorong UMKM memanfaatkan teknologi informasi secara komprehensif.
Demikian dikatakan Deputy Executive Vice President (EVP) Divisi Business Service Telkom Yoyok Setyono pada peluncuran layanan Kampung UKM Digital PT Telkom, sekaligus sinergi dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dari Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) belum lama ini di Cianjur. Hal itu juga ditunjukkan dari data hasil survei Boston Consulting Group di 11 negara yang tergabung G20.
Berangkat dari itu, maka Telkom meluncukran layanan Kampung UKM Digital, sekaligus bersinergi dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dari Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) di sejumlah daerah. Melalui sinergi tersebut, Telkom bersama Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mendorong UMKM memanfaatkan teknologi informasi secara komprehensif.
Saat ini, Kementerian KUMKM sudah memiliki 49 lokasi PLUT di seluruh Indonesia. Adapun jumlah Kampung UKM Digital yang telah dibangun Telkom mencapai 509 lokasi, 69 di antaranya berada di Jabar. Ditargetkan, pada akhir tahun ini akan terealisasi 1.000 Kampung UKM Digital di seluruh Indonesia.
Menurut Yoyok layanan dalam sinergi tersebut diberikan dalam bentuk Telkom menyediakan sarana akses internet broadband melalui wifi dan kabel, sebagai sarana utama UKM goes digital. Selain itu juga ada Broadband Learning Center (BLC), aplikasi dan konten pendukung produktivitas UKM, serta sarana marketplace hingga toko online.
“KUMKM yang tergabung dalam Kampung UKM Digital juga akan kami prioritaskan menerima bantuan dana kemitraan Telkom serta kegiatan pelatihan dan sosialisasi terkait pemanfaatan teknologi informasi,” katanya.
Target yang dibidik Telkom melalui Kampung UKM Digital, kata dia, adalah meningkatnya kompetensi UMKM dalam teknologi informasi dan menjadi wadah komunitas/volunter UMKM.
Selain itu juga menjadi sarana berbagi pengetahuan (sharing knowledge) bagi sesama UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan produktivitas UMKM, baik dari sisi penguasaan teknologi informasi maupun peningkatan sales dan pendapatan.
“UMKM memiliki tiga masalah utama, yaitu akses permodalan, akses pasar, dan akses kompetensi. Sinergi ini diproyeksikan untuk menjadi solusinya, dengan target akhir KUMKM Goes Digital, ” kata Yoyok di Bandung, baru-baru ini.
Pekan lalu, sinergi Telkom dan PLUT dilakukan di Cianjur yakni untuk UKM Tanaman Hias, UKM Lampu Gentur, dan UKM Manisan Cianjur.
Sejauh ini sudah ada tiga Kampung Digital UKM-PLUT diresmikan, yaitu di Banjarbaru Kalimantan Selatan, serta Sukabumi dan Cianjur. Setelah Cianjur, di Jabar tahun ini akan diresmikan sinergi serupa di Subang dan Tasikmalaya.
“Kami akan terus dorong KUMKM agar mengadopsi pemanfaatan aspek digital dalam aktivitas keseharian guna mewujudkan UKM maju, mandiri, dan modern,” ujarnya.
Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, mengatakan, sinergi dengan Telkom dibangun untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing KUMKM. Seluruh PLUT yang sudah terealisasi ditargetkan bersinergi dengan Kampung UKM Digital tahun ini.
“Tahun depan sudah ada 72 PLUT yang siap dibangun dan disinergikan. Kami menargetkan, pada 2019 akan ada 270 PLUT di seluruh Indonesia,” tutur Yuana.
STEVY WIDIA
Discussion about this post