Bidik Kelompok Gen Z, Populix Luncurkan PopVoice Gen Z

Aplikasi Populix

Fitur PopVoice Gen Z membantu para pelaku usaha memahami trend, preferensi dan perilaku Gen Z (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Kelompok Generasi Z yang akrab disebut sebagai  “digital native”, yaitu generasi yang lahir dan tumbuh berkembang dalam era digital, diprediksi  akan memiliki daya beli yang signifikan di Indonesia.

Menyadari akan hal tersebut, platform digital Populix menghadirkan PopVoice Gen Z, yaitu studi berkelanjutan Populix, yang memberikan insight tentang perilaku Gen Z dalam menggunakan internet, media sosial dan juga konsumsi sehari-hari serta tren yang terjadi di kalangan Gen Z di Indonesia.

Timothy Astandu, Chief Executice Officer (CEO) Populix mengatakan saat ini generasi milenial merupakan kelompok usia yang paling aktif. Namun, masa depan brand sedang dibentuk oleh Generasi Z. Sebagai platform survei digital dengan sebaran responden di lebih dari 300 kota di Indonesia, Populix percaya akan potensi besar Generasi Z yang signifikan sebagai konsumen masa depan di negeri ini.

“Karena itu, kehadiran fitur PopVoice  Gen Z  diharapkan dapat membantu para pelaku usaha baik UKM maupun perusahaan multi nasional – memahami trend, preferensi dan perilaku Gen Z sehingga dapat merencakan strategi bisnisnya secara tepat dan berkelanjutan,” ujar Timothy Astandu dalam acara peluncuran Fitur PopVoice Gen Z yang disiarkan secara virtual Kamis (11/11/2021).

Menurut Timothy, studi PopVoice Gen Z merupakan solusi yang game-changer untuk memastikan pamasaran dan strategi para pelaku usaha berjalan baik, karena didasarkan pada insight dan data yang benar tentang kebiasaan dan pendapat dari Gen Z di Indonesia.

Studi ini setiap bulannya akan menanyakan lima modul utama yang mencakup: perilaku online (termasuk medsos, online financial services dan e-commerce), konsumsi media (offline maupun online), konsumsi terhadap produk FMCG dan non FMCG, trend dan topik yang sedang hangat diperbicangkan, serta psikografis atau analisa persona yang akan sangat membantu dalam mengarahkan produk ke arah yang tepat.

“Untuk menjaga kualitas dan representatif data, studi ini melibatkan 2.000 generasi Z yang representatif (dari segi keterwakilan usia, status ekonomi dan wilayah) yang ada di kota-kota besar di Indonesia, juga mewakili perilaku mereka sebagai The Futur of Consumer. Dengan range yang luas, memungkinkan pelaku usaha bisa mendapatkan insight yang diharapkan,” tambah Timothy.

Hal menarik lainnya yang ditemukan dalam studi awal PopVoice Gen Z adalah preferensi Generasi Z akan tokoh yang dijadikan sebagai role model atau panutan di media. Bagi Generasi Z perempuan, panutan utama yang diidolakan biasanya dianggap memiliki kecerdasan dan tidak memiliki banyak permasalahan atau skandal seperti Najwa Shihab dan Maudy Ayunda. Lain halnya dengan Generasi Z laki-laki, mereka cenderung memilih tokoh panutannya berdasarkan ketertarikan mereka terhadap sebuah bidang maupun hobi tertentu seperti pemain sepak bola Cristiano Ronaldo.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version