youngster.id - Startup logistik Anteraja mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan sampai dengan akhir 2022, yakni naik 50% menjadi Rp 640,21 miliar dari Rp 427,02 miliar pada tahun sebelumnya.
CEO Anteraja, Suyanto mengatakan, keberhasilan Anteraja dalam meningkatkan pendapatan adalah dengan membidik segmen UMKM. Untuk tujuan itu, Anteraja bersama International Finance Corporation (IFC), Tokopedia, dan Krealogi, menggelar pelatihan yang terutama menyasar para wanita pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang berlangsung dari 20 Januari smpai dengan 16 Maret, di Surabaya.
Dalam pelatihan yang 85% pesertanya wanita ini, para pengusaha UMKM mendapatkan pelatihan manajemen usaha dengan 12 modul terkait rantai pasok usaha dan e-commerce, inovasi serta peningkatan keterampilan usaha praktis terkait manajemen keuangan dan pemasaran digital, serta memperluas jaringan koneksi untuk mendukung pertumbuhan bisnis, hingga kesiapan mental dalam mengembangkan usaha.
“Anteraja bangga dapat turut andil dalam hasil perkembangan yang diperoleh para peserta. Kami harap dengan berakhirnya program Anter UMKM Sukses ini, bukan berarti proses pembelajaran terhenti sampai di sini. Anteraja berambisi untuk meneruskan program pelatihan serupa ke area-area lain, untuk terus mendampingi dan mengembangkan potensi UMKM di Indonesia,” kata Suyanto, Jumat (31/3/2023).
Terkait layanan logistik, saat ini Anteraja sedang menyetel kembali (realign) cargo share sebagai fokus pertumbuhan dengan target pasar B to B. Cargo share adalah sistem muatan dengan teknologi Bernama TMS yang digunakan logistik Anteraja, yang memiliki kemampuan membantu sharing truck load.
“Dengan teknologi cargo share ini, jika misalnya ada truk yang memiliki beberapa ruang kosong, maka ruang kosong tersebut dapat dijual ke pelanggan lain sehingga biaya menjadi lebih murah,” tutup Suyanto.
HENNI S.