youngster.id - Secara global, tingkat penggunaan generative AI di industri pendidikan melompat tinggi – dari 44,5% di tahun 2023 menjadi 85,5% di tahun 2024. Di Indonesia, BINUS menjadi salah satu kampus yang mengintegrasikan teknologi AI Microsoft ke dalam kegiatan operasional maupun sistem pembelajaran di universitas.
BINUS University menggandeng Microsoft untuk mengintegrasikan teknologi AI Microsoft dalam kegiatan operasional maupun system pembelajaran di universitas.
President of BINUS Higher Education & Professional Services Stephen Wahyudi Santoso, mengatakan, di era baru generative AI saat ini, integrasi AI dalam industri pendidikan bukan hanya sebuah pilihan, melainkan keharusan. Dengan mengadopsi teknologi AI, universitas dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adaptif, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mahasiswa saat ini, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan.
“Itulah sebabnya, kami menggandeng mitra lama kami Microsoft, untuk mengintegrasikan AI secara bertanggung jawab ke dalam berbagai kegiatan operasional maupun belajar mengajar universitas, agar kita dapat bersama-sama membangun generasi yang lebih inovatif,” katanya dikutip Selasa (25/2/2025).
Stephen menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi institusi pendidikan pada umumnya adalah merencanakan penerimaan mahasiswa baru yang sesuai dengan kapasitas dan sumber daya yang tersedia. “Dengan teknologi Microsoft Azure Machine Learning, BINUS kini dapat memprediksi jumlah penerimaan mahasiswa di setiap kampus, termasuk yang berada di luar Jakarta, dengan peningkatan akurasi prediksi penerimaan mahasiswa hingga 90%,” ucapnya.
Dengan total 14 kampus yang tersebar di 7 kota, prediksi yang lebih akurat ini memungkinkan BINUS merancang alokasi sumber daya—kelas, staf pengajar, dan fasilitas kampus—dengan lebih baik, sehingga mendukung perencanaan pendidikan yang berkelanjutan.
Ke depannya, BINUS tengah dalam proses mengintegrasikan generative AI ke dalam lebih banyak aktivitas universitas, sekaligus memperkuat posisi BINUS dalam mendukung transformasi AI di ekosistem pendidikan.
Seperti AI di Perpustakaan untuk Akses Literatur yang Lebih Kaya. Generative AI di perpustakaan akan memberikan rekomendasi buku yang disesuaikan dengan jurusan dan kebutuhan mahasiswa, didasarkan pada riwayat peminjaman serta tren akademis. Solusi ini bertujuan untuk membantu mahasiswa memperdalam pengetahuan mereka dalam bidang studi yang mereka tekuni.
AI Tutor untuk Bimbingan Akademik yang Lebih Mendalam: AI Tutor BINUS akan membantu dosen dalam memberikan umpan balik dan evaluasi yang lebih personal kepada mahasiswa. Dengan mengindeks materi dan kriteria penilaian yang disusun oleh dosen, AI Tutor memungkinkan mahasiswa menerima saran dan perbaikan yang relevan dalam waktu lebih singkat.
Beelingua untuk Pembelajaran Bahasa yang Lebih Interaktif. BINUS juga memperluas akses pembelajaran bahasa asing melalui platform Beelingua, yang tersedia untuk mahasiswa. Dengan fitur generative AI untuk pengecekan tata bahasa—termasuk dukungan untuk bahasa Kanji—platform ini memanfaatkan pendekatan gamifikasi untuk menciptakan pengalaman belajar bahasa yang lebih interaktif, menyenangkan, dan mendalam.
Sementara Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, institusi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak talenta unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Di Microsoft, kami percaya bahwa integrasi teknologi AI ke dalam sistem pendidikan secara bertanggung jawab dapat menjadi katalisator utama untuk mencapai aspirasi tersebut. Kolaborasi bersama BINUS University mencerminkan visi bersama kami dalam memberdayakan pembelajaran yang lebih inklusif dan berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Integrasi teknologi AI ke dalam kegiatan operasional BINUS telah dimulai sejak 2021, dengan percepatan integrasi terus dilakukan. Mulai dari mendesain perencanaan berbasis data, mendampingi tenaga pengajar dalam menyelesaikan dokumen administratif, hingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan institusi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post