Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Birokrasi Jadi Tantangan Besar Bagi Startup Indonesia

8 Januari 2019
in News
Reading Time: 2 mins read
gerakan 1.000 startup digital

Sekolah Beta, Upaya Dukung Transformasi dan Berdayakan Startup Digital (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Perusahaan rintisan digital (startup) diyakni akan berperan penting terhadap ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan pertumbuhan 5% dalam beberapa tahun terakhir, menjadikan Indonesia sebagai negara Asean yang menarik bagi para investor, khususnya untuk investasi startup.

Perusahaan riset untuk pasar Asia dan Eropa, BOI Research, baru-baru ini merilis hasil penelitiannya mengenai tantangan yang dihadapi para startup Indonesia. Direktur BOI Research, Ingmar van den Brink mengatakan, hasil survey terhadap pelaku industri startup didapati rata-rata hambatannya berkisar soal birokrasi, penjualan, lokasi kantor, pengelola keuangan, rekrutmen pegawai, dan peningkatan kapasitas dari tim yang ada.

“Dari sisi birokrasi, dari data yang kami peroleh, rata-rata pelaku startup menganggap sulit mendirikan perusahaan di Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga. Proses izin dan administrasi untuk mendaftarkan usaha bisa memakan waktu dua hingga tiga bulan, meskipun sudah menggunakan agen atau notaris. Untuk pelaku usaha asing, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai lima bulan. Ini disebabkan oleh ketidakjelasan informasi dan persyaratan yang harus dipenuhi. Tentu ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah,” tutur Ingmar dalam keterangan resminya, Selasa (8/1/2019).

Baca juga :   30 Kreator Bandung Pamerkan Produk Unik dan Inspiratif di MakerFest 2018

Riset ini melibatkan 23 startup yang beroperasi di Jakarta, Bandung, dan Denpasar dengan masa berdiri kurang dari lima tahun. Sebanyak 64% responden adalah CEO dan 36% pada posisi manajerial.

Selain itu, 53% responden berlatar belakang pendidikan bisnis dan ekonomi, 33% dari bidang komunikasi dan hubungan internasional, sedangkan 14% dari teknik. Dari sisi gender, 64% responden adalah pria dan 36% wanita.

Menurut Ingmar, banyaknya startup yang berguguran di tengah jalan selain karena kurangnya modal, juga disebabkan oleh rencana bisnis yang kurang matang dan produk yang tidak unik atau kompetitif.

“Rata-rata startup mendapatkan dana awal dari lingkup terdekatnya, seperti keluarga atau teman. Startup yang menggunakan dana pribadi sering mengalami kesulitan setelah beberapa waktu, mereka kehabisan dana karena perencanaan keuangan yang tidak matang,” jelasnya.
Selain masalah modal, Ingmar memaparkan, mayoritas pelaku usaha ingin membuka kantor di Jakarta, karena ibukota dianggap masih memiliki potensi pasar yang besar. Namun, harga sewa kantor di kota megapolitan tersebut sangatlah tinggi, yang akhirnya membuat pelaku usaha menjadikan rumah sebagai kantor atau menggunakan virtual address.

Baca juga :   Game Simulasi Bisnis Dalam Bentuk VR Bisa Pangkas Birokrasi

Terkait dengan pertumbuhan bisnis, startup Indonesia mayoritas berharap bisa break event point (BEP) di tahun ketiga hingga kelima. Faktor rendahnya ekuitas perusahaan serta tingginya kompetisi di industri yang sama menjadi penyebab para pelaku startup tidak bisa mencetak keuntungan di tahun-tahun pertama.

“SDM pun menjadi isu bagi startup di sini. Minimnya keterampilan teknis para lulusan universitas menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan untuk berkembang. Mayoritas pemilik startup mengatakan mereka lulus dari pendidikannya dalam kondisi yang tidak siap dengan dunia kerja. Selain itu, para lulusan ini juga memiliki ekspektasi tinggi yang sering tidak bisa dipenuhi startup,” tambah Ingmar lagi.

Meski demikian, kata Ingmar, kesalahan tidak sepenuhnya terletak pada para fresh graduate tersebut. Manajemen startup sendiri pun luput memberikan pelatihan-pelatihan rutin untuk mengembangkan kapasitas sumber daya internalnya.

Baca juga :   Kecakapan Bahasa Inggris Buat Generasi Muda Lebih Kompetitif

“Dari yang kami survei, lebih dari setengah responden mengatakan mereka menyediakan pelatihan kepada timnya. Namun sayangnya, tidak rutin diadakan karena keterbatasan waktu,” ujarnya.

Tags: birokrasiBOI Researchmasalah startup Indonesia
Previous Post

Tumbuh Dua Digit, Bhinneka Mantapkan Posisi di Industri e-Commerce Indonesia

Next Post

Qlue Dapat Dana Hibah dari GSMA

Related Posts

Game Simulasi Bisnis Dalam Bentuk VR Bisa Pangkas Birokrasi
Headline

Game Simulasi Bisnis Dalam Bentuk VR Bisa Pangkas Birokrasi

13 Juni 2021
0
OJK Proksi Dorong Keuangan Mikro
News

JK: Usaha Kecil Jadi Prioritas Kemudahan Investasi

12 Mei 2016
0
Load More
Next Post
Rama Raditya : Ingin Membantu Masalah Perkotaan Dengan Aplikasi Qlue

Qlue Dapat Dana Hibah dari GSMA

Shopee Rilis Layanan Pengiriman 24 Jam Di Jabodetabek

Shopee Jadi e-Commerce Juara di 2018

Tip Mitra Gojek di 2018 Capai Rp 105 Miliar

Ini Strategi Go-Food untuk Dongkrak Transaksi

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version