Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Blockchain Diprediksi Ubah Bisnis Digital 2018

19 Desember 2017
in News
Reading Time: 2 mins read
Fetch.ai

Fetch.ai Luncurkan Program Akselerator Senilai US$10 Juta untuk Startup Berbasis AI (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Blockchain bersama dengan kecerdasan buatan, machine learning, robotik, dan teknologi augmented reality diprediksi akan menjadi tren teknologi pada tahun depan. Demikian prediksi dari Dimension Data, perusahaan penyedia layanan dan solusi IT mengenai tren TI di tahun 2018.

Dalam prediksi tersebut, teknologi yang menjadi fondasi cryptocurrency seperti Bitcoin ini dinilai memiliki potensi besar mengganggu dan mengubah keuangan dunia, bisnis, dan masyarakat dengan menggunakan beragam aplikasi.

Blockchain merupakan sistem basis data global online yang berisi sekumpulan data transaksi yang bisa diakses secara umum atau open source. Seperti buku kas induk di bank yang mencatat semua transaksi nasabah, blockchain juga mencatat semua transaksi yang dilakukan penggunanya. Bagi perusahaan yang tidak segera memulai investasi pada siklus digital akan memiliki risiko tinggi untuk terganggu. Ini harus menjadi perhatian yang tidak kalah penting, dan menjadi fokus utama banyak perusahaan yang akan go-digital, selain faktor keamanan siber.

Ettienne Reinecke, Dimension Data Group Chief Tehcnology Office menyebutkan, blockchain menjadi semakin kuat belakangan ini. Tahun lalu, saat melihat daftar teratas tren bisnis digital 2017, pihaknya memprediksi model transaksi yang tersentralisasi akan mengalami serangan.

Baca juga :   Chatbiz, Startup Chatbot Bagi UKM Dari ITB

“Prediksi kami tepat sekali. Di sektor keuangan, pasar modal Amerika Serikat dan Eropa berpindah menggunakan platform blockchain, dan terjadi aktivitas yang serupa di pasar seperti Jepang. Melihat bagaimana konservatif dan terfokusnya sektor ini, hal ini sungguh menakjubkan,” ujarnya.

Sehingga menjadi sangat ironis melihat pelaku kejahatan siber yang menyebarkan ransomware WannaCry dan menyandera aset pemerintah dengan meminta bayaran Bitcoin. Bitcoin bisa jadi merupakan mata uang yang ter-enkripsi, tapi basisnya adalah blockchain, dan apabila pelaku kejahatan siber sadar akan keamanan yang bisa mereka dapatkan dari pembayaran melalui Bitcoin dalam pembayaran tebusan.

Hal ini menunjukkan betapa amannya pendekatan pendistribusian buku besar. “Saya percaya blockchain memiliki potensi untuk mengubah konsep keamanan siber, tapi industri harus mengerti seperti apa blockchain bekerja,” terang Reinecke.

Baca juga :   Laptop Ini Pamer Desain dan Kecanggihan Para Tokoh Avenger

Dimension Data juga memprediksi blockchain akan menjadi hal yang berpengaruh besar kepada Internet of Things (IoT) tahun mendatang. Dalam dunia IoT, Anda menghasilkan jutaan transaksi kecil yang dikumpulkan dari sekumpulan sensor terdistribusi. Dan akan tidak layak untuk mengoperasikan sistem ini menggunakan model transaksional tersentralisasi karena sangat lambat, mahal, dan eksklusif.

Untuk mengekstrak nilai sebenarnya dari teknologi IoT, Anda harus dapat beroperasi secara real time. Setelah peringatan sensor diterima dari sistem kontrol, maka Anda harus bereaksi terhadapnya, dengan mengukur dan menagih secara langsung, yang semuanya meniadakan kelayakan otoritas transaksional yang tersentralisasi. Biaya transaksi harus mendekati nol atau gratis, dan elemen biaya dari model tersentralisasi tidak dapat mendukung model peluang bisnis yang terjadi di IoT.

Presiden Direktur PT Dimension Data Indonesia Hendra Lesmana mengatakan, teknologi blockchain semakin banyak penggunanya karena dari sisi keamanan tidak mudah diretas. “Dari sisi security, teknologi blockchain yang desentralisasi lebih aman ketimbang yang tersentralisasi,” katanya,dalam siaran pers baru-baru ini.

Hendra menjelaskan, blockchain mendistribusikan data transaksi ke seluruh organisasi atau lembanga yang menggunakan teknologi ini dan pengawasan secara real time. Misalnya, satu bank diserang karena menjadi sasaran utama peretas. Sedangkan bank lain yang tergabung dalam blockchain tidak terkena serangan. Nah, catatan transaksi bisa diakses dari bank lainnya. Sebab semua bukti transaksi disimpan oleh bank-bank yang ikut blokchain itu.

Baca juga :   Tips dan Trik Lolos Seleksi Rekrutmen Telkom 2021

Di tahun 2018, beberapa aplikasi blockchain dan IoT di bidang keamanan siber akan muncul. Banyak serangan penting yang terjadi belakangan ini diluncurkan dari perangkat-perangkat IoT dengan harga yang murah. Sementara hal keamanan ini tidak diperhatikan oleh banyak manufaktur perangkat-perangkat IoT. Sehingga membuat mereka menjadi mudah untuk diserang. Dalam hal ini, peran blockchain menjadi penting karena bisa mengamankan sektor yang tidak diperhatikan seperti ini.

 

STEVY WIDIA

Tags: blockchainDimension Datakecerdasan buatanmachine learningRobotikteknologi augmented reality
Previous Post

Bukalapak Hadikan BukaSapa ke 30 Kota di 2018

Next Post

KST Unpad Jembatani Pelaku UMKM Bersaing Di Kancah Global

Related Posts

STEM Capacity Building PJI Tingkatkan Literasi AI di 40 Sekolah di Jawa Barat
Headline

STEM Capacity Building PJI Tingkatkan Literasi AI di 40 Sekolah di Jawa Barat

25 September 2025
0
Sinergi Pertamina dan Universitas Indonesia Luncurkan AI Talent Hub Indonesia
Headline

Sinergi Pertamina dan Universitas Indonesia Luncurkan AI Talent Hub Indonesia

19 Agustus 2025
0
Blockchain
Headline

Resmi, Blockchain Masuk Rancangan Strategis Digital Indonesia

3 Juli 2025
0
Load More
Next Post
KST Unpad Jembatani Pelaku UMKM Bersaing Di Kancah Global

KST Unpad Jembatani Pelaku UMKM Bersaing Di Kancah Global

Pelaku OTT Harus Punya Badan Usaha Tetap

Permen OTT Ditarget Rampung Kuartal Kedua 2018

Aplikasi ini Gunakan AI Untuk Permudah Belanja Fashion

Aplikasi ini Gunakan AI Untuk Permudah Belanja Fashion

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version