youngster.id - Bonum, aplikasi Android layanan kasir digital (point of sales) dari Divisi Digital & Next Business PT Telkom, memberi layanan gratis kepada usaha kecil menengah (UKM) seluruh Indonesia. Mayoritas pengguna adalah UKM bergerak di bidang kuliner, toko kelontongan, dan toko baju di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Herdi Widiantoro, CEO Bonum mengatakan, selain gratis, keunggulan lain layanannya adalah UKM tidak perlu investasi perangkat keras tambahan.
“Layanan lain harus beli tab, beli lagi hardware. Kalau produk kami semuanya sudah tersedia di smartphone UKM, jadi tidak perlu beli-beli lagi,” kata Herdi dalam keterangan pers Kamis (8/10/2020) di Jakarta.
Bonum dirilis Divisi Digital & Next Business PT Telkom, dengan enam orang tim inti. Selain Herdi, antara lain juga ada Agung Kusuma (Business Development of Bonum) serta Rizka Tresna (Marketing Communication of Bonum).
Platform yang arti namanya adalah kebaikan tertinggi, memiliki fitur yang mudah dan sederhana membuat pelaku usaha ritel tidak perlu belajar untuk dapat menggunakannya. Ada juga fitur hitung manual (Kalkulator) Bonum yang dapat menghitung dan mencatat penghasilan UKM. Tak ketinggalan, Bonum menyediakan menu agar pembeli bisa membayar produk atau jasa dengan uang non tunai apapun di Indonesia. Nantinya, UKM akan mendapatkan laporan lengkap pendapatan harian, mingguan dan bulanan yang bisa mudah dibagikan maupun diunduh.
Menurut Herdi, taktik gratis aplikasi kasir dilakukan penyedia serupa namun dibatasi jumlah transaksi ataupun pembatasan fitur kasir daring tersebut.
“Kalau kami strateginya berikan dulu semuanya, biar kawan-kawan UKM tahu dulu manfaatnya tanpa memberatkan keuangan mereka. Nanti bertahap kami berikan layanan tambahan yang berbayar,” sambungnya.
Layanan berbayar ini kelak ditekankan pada menu manajemen kustomer, semisal pencatatan khusus untuk harga diskon/khusus, sehingga manajemen keuangan berjalan lebih baik namun tetap tidak merepotkan UKM. Sekalipun berbayar, sambung Herdi, tarif langganan tetap akan diusahakan di bawah Rp50 ribu per bulan. Pada November ini, sosialisasi menu tambahan ini akan dimulai dan rencana penerapan terdekat pada awal 2021 mendatang.
“Kami juga sedang intens virtual meeting dengan beberapa komunitas UKM. Kemarin sudah virtual meeting dengan komunitas UKM di bawah Pemkot Yogya dan Pemkot Bandung. Juga sudah pertemuan online dengan salah satu komunitas UKM di Bali,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post