Bosh Prioritaskan Anak Pedalaman Papua Dapat Bersekolah

Bakti Nusantara Nabire Project, program donasi pendidikan dari Bosch untuk anak di pedalaman Papua. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Bosch, perusahaan penyedia layanan dan teknologi global terkemuka, bersama Yayasan Tunas Bakti Nusantara, menginisiasi “Bakti Nusantara Nabire Project”. Kegiatan ini untuk mendukung anak-anak dari pedalaman Papua agar dapat terus bersekolah.

Jauhnya jarak antardesa permukiman, juga dengan sekolah-sekolah terdekat, masih umum dijumpai di Papua. Kondisi ini turut mempengaruhi ketidakmerataan pendidikan yang berdampak pada rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) wilayah tersebut.

Secara nasional, Indonesia mengalami kenaikan IPM pada 2018 yakni 71,39 (meningkat 0,58 dibandingkan tahun sebelumnya). Meski demikian, IPM Papua (60,06) masihlah yang terendah bila dibandingkan provinsi-provinsi lain. Keterbatasan sarana prasarana pendidikan dan akses untuk mencapainya turut berimbas pada rendahnya IPM provinsi tersebut. Hal ini menjadi alasan kuat bagi Bosch dan Yayasan Tunas Bakti Nusantara untuk memprioritaskan Papua sebagai fokus kepedulian.

“Selaras dengan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Bosch meyakini ketersediaan rumah tinggal yang layak dan memadai akan membantu anak-anak mendapatkan kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Karenanya, kami merasa terhormat dapat berkontribusi mewujudkan kediaman bagi anak-anak pedalaman di Papua – yang tidak hanya nyaman, tetapi juga menghadirkan kemudahan akses terhadap sarana prasarana pendidikan,” ungkap Andrew Powell, Managing Director, Bosch dalam keterangannya Rabu (15/1/2020).

Prakarsa ini direalisasikan dalam bentuk penyediaan bangunan asrama yang layak dan memadai, serta pengadaan kebutuhan pokok bagi penghidupan para siswa SD dan SMP di Desa Muko, Nabire, Papua.

Bosch telah menggelontorkan donasi senilai 250 juta rupiah untuk tahap pertama pembangunan asrama (dari keseluruhan tiga tahapan) bagi anak-anak pedalaman Papua yang mengalami kesulitan akses menuju sekolah. Perusahaan juga menyalurkan total 25.000 euro secara bertahap selama lima tahun (dimulai 2019) untuk subsidi kebutuhan pokok bagi penghidupan sekitar 35 anak.

Tak berhenti di situ, Bosch akan menyiapkan program pemberdayaan berupa pelatihan serta pemberian alat pertukangan untuk produksi kerajinan tangan khas Papua; menyasar anak-anak yang menjelang lulus sekolah. Dengan demikian, mereka akan mampu berpenghasilan dan lebih mandiri.

“Harapan kami, langkah sosial kami lewat Bakti Nusantara Nabire Project ini dapat menginspirasi berbagai pihak agar lebih peka dan peduli terhadap kondisi anak-anak Papua. Dengan semakin banyak dukungan, kita dapat membantu membuat perbedaan,” tutup Powell.

Dalam menjalankan inisiatif ini, Bosch bermitra dengan Yayasan Tunas Bakti Nusantara sebuah gerakan sosial yang bertujuan mendorong pembangunan di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) Indonesia melalui upaya pemenuhan hak pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Teguh Dwi Nugroho, Ketua Yayasan Tunas Bakti Nusantara mengatakan, mereka bergerak berlandaskan semangat kepedulian, kemanusiaan, persaudaraan, dan gotong-royong dari seluruh komponen masyarakat.

“Dengan asrama yang layak dan memadai, serta kebutuhan pokok yang terus terpenuhi, anak-anak Papua dapat belajar secara optimal sehingga kelak tumbuh menjadi manusia berdaya sehingga mampu berandil memajukan daerahnya,” ucapnya.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version