BRIN Gandeng Huawei Untuk Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial

Huawei x BRIN

Budi Prawara, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN dan Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Huawei Indonesia terkait pengembangan riset dan inovasi di bidang kecerdasan artifisial, komputasi awan, teknologi 5G, dan ekosistem digital Indonesia. Perjanjian kerjasama ini untuk mendorong kolaborasi untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi guna mewujudkan ekonomi berbasis digital, berwawasan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan BRIN berupaya mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi guna mewujudkan ekonomi berbasis digital, berwawasan lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam (SDA).

“MoU yang diinisiasi oleh BRIN bersama Huawei Indonesia dimaksudkan menjadi etalase kemajuan riset dan inovasi teknologi di Indonesia. Harapannya, sinergi ini dapat menjadi katalis yang mampu mempromosikan sekaligus menginisiasi kerja sama BRIN dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional,” ucap Laksana dalam keterangan pers Senin (31/10/2022).

Kerjasama ini dalam bentuk penandatanganan MoU BRIN dan Huawei di sela-sela Indonesia Research and Innovation (InaRI) Expo 2022 di Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat. MoU ditandatangani oleh Budi Prawara, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN dan Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia.

“Melalui InaRI Expo 2022, BRIN juga mengajak seluruh periset dan inovator dari berbagai lembaga untuk berbagi kesuksesan yang menginspirasi para periset dan inovator generasi berikutnya,” ujar Laksana.

Sementara itu, Jason Zhang, CEO of Huawei Cloud Indonesia menegaskan, kesuksesan ekonomi digital bergantung setidaknya pada tiga faktor utama, yaitu infrastruktur digital yang kuat, talenta digital yang mumpuni dan ekosistem digital yang matang.

Hingga 2025, lebih dari 85% organisasi akan mengadopsi strategi yang mengutamakan cloud (cloud-first strategy). Karena itulah, Huawei Cloud telah meluncurkan data center lokal di Jakarta baru-baru ini dan kami akan terus menginvestasikan lebih dari US$300 juta hingga 5 tahun ke depan untuk memperkokoh lini cloud kami. Selain itu, untuk mendukung penguatan talenta digital Indonesia, melalui platform Huawei ASEAN Academy, Huawei kini telah melatih lebih dari 68 ribu profesional dalam kurun dua tahun sebagai bagian dari komitmen mengembangkan 100 ribu talenta digital dalam jangka waktu 5 tahun.

“Semua didasari oleh keyakinan bahwa kita perlu bersinergi untuk kolaborasi yang lebih luas yang melibatkan segenap ekosistem untuk meraih sukses bersama-sama,” ujar Jason.

Sejauh ini, BRIN telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan teknologi dan inovasi. Kolaborasi dengan Huawei telah dilakukan sejak tahun 2020 untuk pengembangan kecerdasan buatan dalam rangka mendukung percepatan transformasi digital. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan Strategi Nasional untuk kecerdasan buatan.

BRIN telah menerapkan platform pelayanan sains (e-scientific service), yang merupakan proses bisnis digital dalam wujud integrasi dari ribuan perangkat penelitian yang dapat diakses bukan hanya peneliti BRIN, namun juga pihak eksternal. Dengan demikian manajemen dapat mengatur perencanaan pemeliharaan dan penyediaan peralatan pendukung lainnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version