BRIsat Dorong Ekonomi Digital Indonesia

Bank BRI eluncurkan BRIsat. (dok.BRI/Youngsters.id)

youngster.id - Pemerintah gencar mendorong pembangunan ekonomi digital untuk meningkatkan perdagangan. Agar berjalan dengan baik, pembangunan ini paling tidak perlu ditunjang sarana komunikasi yang mumpuni.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) sepenuhnya menyadari hal itu ketika memutuskan untuk meluncurkan satelit sendiri yang mereka sebut BRIsat. BRIsat merupakan satelit milik perbankan pertama yang hadir untuk memudahkan, melayani dan memperkuat perekonomian Indonesia. BRIsat memungkinkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya menjadi dikenal pasar nasional, atau bahkan internasional.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Asmawi Syam mengatakan, BRIsat akan menghubungkan pedagang antar-pulau. Dia berharap, pedagang akan saling terhubung dengan teras digital yang dimiliki BRI.

“Melalui teras digital, pelaku pasar yang ada di Kalimantan dan di Sumatera bisa melihat harga pangan dan bertransaksi,” kata Syam dalam siaran pers baru-baru ini.

UMKM selama ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan kontribusi sebanyak 60 %. BRI selama ini menyasar segmen UMKM; 72 persen dari total kredit perseroan disalurkan untuk UMKM.Asmawi menjelaskan, BRIsat memang bukan investasi yang mendatangkan ratusan tenaga kerja terdidik. Meski demikian, keberadaanya akan dapat dinikmati, minimal 54 juta nasabah BRI saat ini.

“Kepada nasabah pun bukan untuk dinikmati dengan cara membayar, bahkan mengurangi cost,” ujar Syam.

Project Director BRISat Hexana Tri Sasongko optimistis, pihaknya akan mampu menambah nasabah melalui BRIsat. Penambahan nasabah bisa meningkatkan penetrasi digital banking melalui jaringan Brilink serta Teras BRI.

Selain itu, BRIsat bisa meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Berdasarkan data McKinsey Asia Personal Financial Services, Penetrasi Digital Perbankan Indonesia pada 2014 mencapai 36 % dari total penduduk. Kondisi ini masih di bawah Singapura yang mencapai 94%, Vietnam 44 %, dan Malaysia mencapai 41%.

Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, peluncuran BRIsat akan memudahkan nasabah dalam menggunakan produk BRI ketika bepergian. Dia berharap, nasabah perbankan yang berada di luar negeri, akan lebih mudah mengakses semua layanan yang dimiliki BRI, apalagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) banyak yang bekerja di Korea, Malaysia, dan Hong Kong.

“Nantinya mereka bisa membeli tiket dengan mudah melalui internet dan mobile banking juga,” ujar Sis.

STEVY WIDIA

Exit mobile version