youngster.id - Sebagai upaya mencari talenta baru yang mampu memperkaya ekosistem dunia musik Indonesia, Conservatory of Music (CoM) Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar National Jazz Competition (NJC) 2022 pada 23 April-14 Mei 2022 lalu.
Indrawan Tjhin, Dekan CoM UPH mengatakan, kompetisi NJC adalah ajang untuk menemukan talenta baru yang mampu memperkaya ekosistem dunia musik Indonesia. Sekaligus untuk mengasah kemampuan bermusik para musisi muda maupun untuk membangun jaringan dengan musisi lainnya.
“Kompetisi NJC ini merupakan komitmen UPH untuk perkembangan music Jazz di Indonesia. Acara ini juga memberi manfaat bagi para peserta, dimana sebagai talenta muda yang sering menemukan kendala untuk bisa terekspos karena belum adanya portofolio, maka melalui acara NJC ini kami ingin memberikan pengalaman yang dapat mengisi portofolio mereka dan dapat digunakan sebagai bukti valid ketika ikut ajang lainnya,” jelas Indrawan, dalam keterangan resminya, Senin (23/5/2022).
NJC tahun ini mengundang para juri dari musisi kelas dunia yaitu Indra Lesmana, Sri Hanuraga (Aga), dan Barry Likumahuwa. Setelah melalui penjurian, terpilih juara 1 Band Panacea dari CoM UPH, juara 2 Band Guernica, dan juara 3 Band Little Hope. Selain ketiga juara, terpilih juga ‘Best Composition’ yaitu Panacea dan ‘Best Instrumentalist’ yaitu Kenny Eliezer yang juga dari Panacea.
Menurut Aga, yang juga dosen CoM UPH, untuk menentukan para pemenang di kompetisi ini, terdapat lima kriteria penilaian: kosa bunyi Jazz yang baik, orisinalitas musik, aspek komposisi, kerapihan dan teknik bermain, serta interplay (komunikasi spontan antar pemain yang dinamis dan memberi nilai tambah dalam komposisi musik).
“Untuk ‘Best Instrumentalist’, Kenny sangat menonjol dari sisi memainkan drum dan teknik interplay. Sama dengan pemenang ‘Best Composition’, Panacea unggul pada kemampuannya menulis komposisi musik,” jelas Aga.
Selain hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta, pemenang pertama NJC juga mendapatkan kesempatan untuk memproduksi sebuah single secara gratis oleh production house CoM UPH dan akan tampil di Ubud Village Jazz Festival pada 12-13 Agustus 2022 mendatang. Sedangkan bagi ‘Best Composition’ akan berkesempatan mengikuti Masterclass bersama Indra Lesmana.
“Kami sangat senang bisa membawa pulang juara. Karya kami yang berjudul ‘Abditory’ ini berdasarkan pengalaman kami sendiri yang kadang sulit menyampaikan perasaan lewat kata-kata. Dari situ kami memilih untuk menyampaikannya lewat alunan musik. Kami berharap, kedepannya Prodi Musik UPH terus menggelar kompetisi seperti ini, karena sangat bermanfaat bagi generasi muda yang ingin mendalami musik Jazz,” jelas Lana Joy, salah satu perwakilan Band Panacea.
Ungkapan senada dikemukakan Indra Lesmana, yang mengapresiasi kompetisi ini sehingga mampu memberi ruang bagi musisi Jazz baru. “Kompetisi seperti ini sangat baik untuk memberikan kesempatan tampil bagi generasi muda dan perkembangan musik Jazz di Indonesia. Kita bisa melihat barometer perkembangan musik Jazz dan perkembangan anak-anak muda; yang tidak hanya menjadi pemusik, tapi juga mampu menjadi komposer. Tahun ini, saya melihat kualitas peserta lebih meningkat dan Indonesia patut bangga karena memiliki generasi muda dengan bakat seperti yang ditunjukkan peserta NJC. Semoga lewat kompetisi ini, apresiasi masyarakat terhadap musik Jazz semakin meningkat,” papar Indra.
Menurut Indrawan, UPH berharap kompetisi ini bisa menjadi ajang bagi generasi muda untuk terus menggali kreativitas, eksplorasi potensi diri, dan keluar dari zona nyaman; sehingga genre musik Jazz di Indonesia semakin eksis dan berkualitas.
“CoM UPH berkomitmen untuk selalu berpartisipasi dalam industri musik, sehingga mampu memberikan pengalaman bermanfaat bagi mahasiswa. Selain NJC 2022, CoM UPH juga turut berpartisipasi dalam Java Jazz Festival 2022 yang digelar pada 25-27 Mei 2022,” pungkas Indrawan.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post