youngster.id - Anda tidak suka mendapatkan kembalian atau uang receh berbentuk logam dalam berbelanja? Kini lewat aplikasi CelenganID uang koin dapat ditukar menjadi uang digital.
Dalam keterangan di situs resminya, uang digital itu nantinya bisa digunakan kembali untuk berbelanja di beberapa merchant mitra CelenganID, atau ditransfer ke rekening bank pengguna.
Wawan B Setyawan sebagai Chief Technology Officer CelenganID menjelaskan, program ini berawal dari kepedulian mengenai kembalian uang koin dari transaksi sehari-hari yang sering kali tidak digunakan kembali untuk bertransaksi. Bahkan dalam satu dekade ini Bank Indonesia telah mengeluarkan uang koin sekitar Rp6 triliun. Namun yang kembali ke Bank Indonesia hanya Rp 900 miliar atau 16%.
Kondisi ini membuat CelenganID, menawarkan layanan penukaran uang koin menjadi uang digital melalui agen-agen mereka. Uang digital itu nantinya bisa digunakan kembali untuk berbelanja di beberapa merchant mitra CelenganID, atau ditransfer ke rekening bank pengguna.
Untuk saat ini dikatakan Wawan, beberapa mitra yang menerima pembayaran menggunakan CelenganID antara lain GO-PAY, Ruang Tengah, WorkingSpaceX, AC Calls, Kitabisa, KlikHoreka, dan Kostoom.
“Dengan adanya CelenganID, kami ingin mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih modern, lebih bermanfaat bagi mereka yang sering menyimpan uang koin. Entah sekedar bisa dijadikan saldo untuk kembali bertransaksi atau untuk keperluan yang lainnya,” kata Wawan lagi.
Dikatakan Wawan CelenganID sudah mulai menghadapi tantangan dalam perjalanan mewujudkan misinya tersebut. Menurut Wawan, tantangan terbesarnya terkait masalah komunikasi karena agen CelenganID tiba-tiba meluas hingga ke luar pulau Jawa. Padahal, basis operasional CelenganID masih berada di pulau Jawa.
CelenganID ditegaskan tidak menargetkan segmen tertentu sebagai pengguna layanan mereka. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, toko ritel, hingga pekerja harian, bisa menjadi pengguna CelenganID.
“Karena uang koin ini menjadi permasalahan hampir seluruh lapisan masyarakat. Namun karena berbasis teknologi, pastinya hanya mereka yang memiliki smartphone yang bisa menikmati layanan ini,” ucapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post