youngster.id - Bergabungnya UMKM dalam ekosistem digital Grab dan OVO telah membawa berbagai peluang. Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa para pelaku UMKM mencatat peningkatan pendapatan bulanan hingga 27% dan pendapatan harian mencapai 30%.
Seperti yang dialami Ivana Gabrielle pemilik usaha Bite Bali dengan produk andalan patiseri croissant. Ivana mengungkapkan, tidak menyangka bisa mendapatkan penghasilan dari usaha sendiri.
“Jika bukan karena pandemi, sepertinya ide untuk merintis bisnis sendiri tidak akan terwujud. Di awal pandemi, usaha laundry untuk pelanggan hotel yang telah dijalankan oleh keluarganya, merasakan dampak, sehingga terpaksa merumahkan karyawannya,” ungkapnya dalam siaran pers OVO, Sabtu (20/8/2022).
Usaha ini dimulai wanita berusia 23 tahun ini sejak tahun 2020. Ketika itu, Ivana yang jago masak awalnya membuat kreasi singkong goreng untuk ditawarkan ke teman-teman orangtuanya dan mendapatkan respon positif lalu mulai menerima pesanan. Peluang ini dimanfaatkan olehnya untuk mendapatkan penghasilan dan membantu perekonomian keluarga. Setelah dua bulan menjalankan usaha singkong goreng, Ia memiliki ide untuk membuat produk baru yaitu croissant dengan isian krim kekinian (Lotus Biscoff) yang ternyata disukai oleh konsumen dan menjadi laris.
Sebagai industri rumah tangga, bisnis Ivana sangat bergantung pada bagaimana dia melayani pelanggan. Ivana membutuhkan platform yang bisa mempermudah mengantarkan pesanan ke konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Ivana memilih menggunakan layanan GrabExpress.
“Sejak pelanggan semakin banyak, saya sangat perlu bantuan mitra pengiriman. Setelah menggunakan layanan GrabExpress, bisnis ini rasanya semakin lancar dan omzetnya ikut naik. Dari yang awalnya modal bisnis jutaan, kini pendapatan per bulan naik sampai 55%. Bahkan kini saya bisa membuka offline store di kawasan Kuta Bali,’’ ungkap Ivana.
Untuk kemudahan transaksi, Ivana menggunakan OVO untuk mendukung pembayaran. ’’OVO juga semakin mempermudah konsumen saya ketika bertransaksi dengan Bite Bali,’’ lanjutnya.
Pengalaman serupa juga dialami Amilus Sholikhah (39). Pada 2019 dia mendirikan usaha katering sehat dan memiliki 6 orang karyawan. Tak berumur lama, usahanya pun terhantam pandemi. Demi tetap bisa mempertahankan karyawan, perempuan yang akrab disapa Ami ini kemudian banting setir dengan berjualan sayur yang produknya didapat dari pemasok bisnis kateringnya dulu.
Tidak berjalan mulus, tantangan berjualan sayur mentah yang tidak tahan lama pun ia rasakan. Ami harus mencari cara agar produknya bisa dipasarkan ke konsumen yang luas dan dalam waktu cepat. ’’Di momen itu saya langsung berpikir, harus jualan secara online. Saya mencari tahu lewat internet dan lantas mendaftar sebagai mitra merchant GrabMart pada November 2020. Tidak lama setelah proses registrasi, toko online Sayur Express aktif,” ujarnya.
Adaptasi dari model bisnis offline ke online pun menjadi kunci keberhasilannya. Sekitar 6 bulan Ami mencari cara terbaik sampai akhirnya bisa menyesuaikan dengan model penjualan yang tersedia di dalam layanan GrabMart.
Setelah bisa berjualan online dan menjangkau konsumen lebih luas, usaha Sayur Express mengalami peningkatan omzet secara bertahap. Untuk transaksi, Sayur Express menggunakan OVO sehingga konsumen pun menjadi lebih mudah berbelanja, aman, dan nyaman. ’’Sebelum bisa berjualan online, omzet saya bahkan pernah minus karena tidak ada pemasukan. Setelah menggunakan layanan GrabMart, omzet Sayur Express cenderung meningkat hingga sekarang dengan penambahan revenue 30 persen dari total omzet,’’ ungkap Ami.
Tak hanya kenaikan omzet, dampak positif dari digitalisasi Sayur Express pun bisa membuka peluang pekerjaan. Karyawannya kini bertambah menjadi 20 orang. Tak segan Ami mengajak sesama pelaku UMKM dan pedagang pasar yang belum digitalisasi untuk mengikuti jejaknya.
“Bagi Sayur Express, pemasok dan pedagang pasar merupakan aset usaha, digitalisasi lah yang menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan. Melalui ini, kami bisa tumbuh bersama. Bergabung layanan GrabMart juga bisa seperti saya dengan modal minim dan tidak memiliki toko fisik. Asal percaya dan semangat belajar, pasti pendapatan meningkat,” tuturnya.
Dalam momentum Hari UMKM Nasional, Ami menyampaikan harapannya agar semakin banyak UMKM bisa naik level seperti Grab dan OVO.
STEVY WIDIA
Discussion about this post