youngster.id - Check Point Software mengumumkan kolaborasi dengan Microsoft untuk menghadirkan keamanan AI tingkat enterprise bagi Microsoft Copilot Studio. Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan membangun dan mengimplementasikan agen generatif AI secara aman dengan perlindungan berkelanjutan, kepatuhan, dan tata kelola yang terintegrasi langsung ke dalam alur pengembangan.
Integrasi tersebut menghadirkan teknologi AI Guardrails, Data Loss Prevention (DLP), dan Threat Prevention milik Check Point ke Copilot Studio, memperluas tumpukan keamanan AI end-to-end perusahaan dan memberikan perlindungan selama runtime setiap agen AI. Dengan ini, setiap agen AI mendapatkan perlindungan berkelanjutan yang memastikan inovasi tetap aman dan sesuai regulasi.
Check Point menilai adopsi cepat AI agents meningkatkan risiko baru, mulai dari prompt injection, kebocoran data, hingga penyalahgunaan model. Dalam banyak kasus, agen AI terhubung dengan data sensitif dan alat pihak ketiga, sehingga memperluas permukaan serangan di luar kontrol tradisional. Dengan memanfaatkan kemampuan keamanan runtime dan tata kelola Check Point, organisasi memperoleh visibilitas dan kendali penuh saat mengembangkan agen melalui Copilot Studio.
Nataly Kremer, Chief Product Officer Check Point mengatakan, adopsi cepat AI agents tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga tantangan keamanan baru, terutama terkait menjaga integritas data dan mencegah penyalahgunaan informasi sensitif.
“Bersama Microsoft, kami menghadirkan perlindungan berkelanjutan langsung di dalam Copilot Studio untuk memastikan setiap interaksi AI tetap aman, patuh, dan selaras dengan kebijakan perusahaan,” kata Kremer, dikutip Jum’at (21/11/2025).
David Blyth, VP Engineering Copilot Studio di Microsoft, mengatakan keamanan dan kepatuhan menjadi prioritas ketika organisasi mulai membangun agen AI khusus.
“Kolaborasi kami dengan Check Point membantu pelanggan berinovasi dengan percaya diri, menggabungkan platform Copilot yang tepercaya dengan keamanan AI berbasis pencegahan milik Check Point untuk melindungi data sensitif dan alur kerja AI sejak awal,” ujar Blyth.
Kolaborasi ini memperkuat posisi Check Point sebagai pemimpin dalam keamanan enterprise berbasis AI dan menjadi tonggak baru dalam misinya mengamankan seluruh siklus hidup AI, mulai dari pengembangan model hingga eksekusi runtime serta penggunaan aplikasi di lingkungan kerja. (*AMBS)

















Discussion about this post