youngster.id - Penyebarluasan hasil riset serta analisis mendalam kepada publik sangat penting untuk mengembangkan riset dan sains di Indonesia. Dan hal itu dapat terwujud degnan kehadiran The Conversation Indonesia.
Ini merupakan edisi pertama The Conversation di Asia dan edisi ketujuh dalam jaringan global The Conversation setelah edisi Australia, Inggris, Afrika, Prancis, Amerika Serikat, dan Kanada.
Kehadiran The Conversation di Indonesia sejalan dengan agenda Indonesia untuk mengembangkan riset dan sains, juga kebijakan berbasis bukti melalui penyebaran karya-karya cendekiawan melalui tulisan ilmiah populer.
Editor The Conversation Indonesia, Prodita Sabarini mengatakan bahwa The Conversation Indonesia hadir untuk membantu akademisi dan peneliti Indonesia menceritakan kepada khalayak luas hasil-hasil penelitian mereka serta analisis mendalam mengenai berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Menurut Prodita, metrik yang dikembangkan oleh tim pengembangan teknologi The Conversation di Melbourne membantu para akademisi mengukur dampak dari tulisan-tulisan mereka di masyarakat. The Conversation Indonesia, berupaya memperkaya khazanah pengetahuan masyarakat dengan mendekatkan penelitian dan sains dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapan kami The Conversation dapat mengisi perdebatan publik dengan fakta dan analisis berbasis bukti dan menjadi sumber inspirasi dalam pencarian solusi persoalan-persoalan mendesak yang kita hadapi bersama,” tukasnya.
Siapa pun dapat memanfaatkan The Conversation Indonesia sebagai sumber pengetahuan yang relevan dengan kehidupan mereka, bebas dari jargon akademik.
STEVY WIDIA
Discussion about this post