Cover Genius dan Agoda, Hadirkan Perlindungan Perjalanan bagi Traveler di Indonesia

Traveler

Traveler. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Menurut penelitian sebanyak 61% traveler Indonesia berniat membeli perlindungan perjalanan tertanam dari penyedia dan agen perjalanan,  sebagai preferensi tertinggi di dunia untuk perlindungan perjalanan. Hal ini mendorong perusahaan insurtech Cover Genius berkolaborasi dengan platform perjalanan digital Agoda untuk menawarkan perlindungan perjalanan yang komprehensif bagi para traveler.

“Sejak awal COVID-19, jaringan mitra perjalanan kami telah peningkatan konversi mencapai 647%, menunjukkan tingginya kebutuhan akan perlindungan perjalanan,” kata Arijit Chakroborty Managing Director Cover Genius area APAC dalam keterangan pers, Kamis (23/12/2021).

Terjalinnya kemitraan ini berdasar riset Momentive.ai dan Cover Genius. Riset tersebut menunjukkan bahwa 32% traveler Indonesia berencana untuk beralih dari penyedia asuransi perjalanan mereka karena tidak puas dengan cakupan pertanggungan dan buruknya pengalaman pengajuan klaim.

Faktanya, sebagian besar traveler Indonesia (61%) lebih memilih untuk membeli asuransi perjalanan langsung dari penyedia atau agen perjalanan mereka untuk liburan mereka berikutnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa orang Indonesia memiliki preferensi tertinggi untuk asuransi perjalanan tertanam secara global. Dalam melakukan surveinya, Cover Genius memperhatikan 522 traveler Indonesia untuk lebih memahami sentimen terhadap asuransi perjalanan, jalur distribusi yang dipilih untuk mendapatkannya, dan pengalaman mereka saat mengajukan klaim.

Bila membandingkan pembelian asuransi perjalanan baru-baru ini dengan preferensi pembelian di masa mendatang, dari traveler yang sebelumnya membeli perlindungan perjalanan dari agen perjalanan, 75% akan melakukannya lagi (tingkat “penggunaan berulang” tertinggi di wilayah APAC).

Sementara 45% traveler yang sebelumnya sudah membeli perlindungan perjalanan dari perusahaan asuransi online mengatakan bahwa mereka akan beralih ke penyedia perlindungan perjalanan lain. Angka tersebut merupakan yang tertinggi kedua secara global dan menunjukkan ketidakpuasan mendalam terhadap perusahaan asuransi online sejak pandemi terjadi.

Temuan juga menunjukkan bahwa 70% traveler Indonesia mendapatkan asuransi perjalanan untuk melindungi diri mereka dari masalah terkait COVID-19 sejak Maret 2020, dengan 17% di antaranya pernah ditolak saat mengajukan klaim terkait COVID-19. Ini adalah tingkat tidak ter-cover tertinggi di Asia Tenggara.

“Dalam kondisi saat ini, perusahaan digital terkemuka di negara ini, baik maskapai penerbangan, Online Travel Agent (OTA), pelayaran, bahkan bank dan fintech perlu bersandar pada insurtech untuk memberikan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan mereka, daripada mengandalkan perusahaan asuransi konvensional pada saat mereka membutuhkannya,” kata Chakraborty lagi.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version