youngster.id - Hangry, perusahaan rintisan (startup) kuliner multi-brand mendapat suntikan dana segar sebesar US$13 juta (setara dengan Rp188 miliar). Pendanaan seri A ini dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari Atlas Pacific Capital, SALT Ventures, dan Heyokha Brothers.
Co-founder & CEO Hangry Abraham Viktor mengatakan dengan pendanaan terbaru ini, perusahaan menargetkan ekspansi nasional pada 2021 dan 2022.
“Hal ini pula yang membuat kami membangun banyak brand dan terus mengembangkan brand kuliner kami, sehingga kami dapat memenuhi perbedaan selera dan ketertarikan yang dimiliki pelanggan,” ungkap Abraham dalam siaran pers, Senin (3/5/2021).
Abraham memaparkan, melalui pendanaan Seri A ini, Hangry akan meneruskan misinya dengan melakukan ekspansi membangun lebih dari 120 outlet secara keseluruhan, dengan target meluncurkan lebih dari 20 restoran dine-in pada 2021.
“Konsep bisnis Hangry adalah multi-brand dan multi-channel untuk membawa banyak pilihan dengan berbagai jalan bagi konsumen. Membuka restoran untuk makan di tempat memang sudah ada di dalam perencanaan kami selama ini, hanya saja kami tunda karena pandemi,” paparnya.
Menurut dia, pada tahun lalu mereka memutuskan untuk fokus dengan konsep cloud kitchen dan hal ini telah menjadi kunci kesuksesan Hangry. Kini, menurutnya, masyarakat sudah mulai siap untuk kembali beraktivitas normal, termasuk untuk makan ke luar, dan ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan restoran Hangry.
“Rencana besar tersebut serta performa bisnis kami yang kuat selama pandemi adalah alasan kami dapat meraih pendanaan Seri A dan kepercayaan dari para investor untuk bekerja sama untuk mencapai target-target kami ke depannya,” katanya.
Sementara itu Eko Kurniadi Partner di Alpha JWC Ventures mengatakan, sebagai investor awal mereka, model bisnis Hangry telah terbukti mampu bertahan dari krisis pandemi Covid-19. “Terlepas dari pandemi, Hangry telah membuka lebih dari 35 outlet pada 2020 saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Hangry menerima pendanaan institusional pertamanya sebesar US$3 juta (Rp43 miliar) dari Alpha JWC Ventures dan Sequoia Capital melalui program akselerator Surge pada 2020.
STEVY WIDIA