youngster.id - Perusahaan teknologi kesehatan (healthtech), Prixa telah mendapatkan pendanaan tambahan sebesar US$3 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh MDI Ventures dan Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) dengan partisipasi dari investor yang telah ada termasuk Siloam Hospitals Group.
CEO dan Co-founder Prixa James Roring mengatakan dalam kondisi pandemi di Indonesia perusahaan mengalami pertumbuhan eksponensial untuk layanannya, termasuk konsultasi medis secara online atau telemedis.
“Platform Prixa memungkinkan pengguna untuk terhubung langsung dengan layanan perawatan primer, yang mencakup konsultasi telemedis, pengiriman obat, dan tes laboratorium on-demand,” ucap James dalam siaran pers Kamis (3/6/2021).
Dia mengungkapkan, pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan platform dan basis pengguna Prixa, mendukung basis pelanggan B2B Prixa, serta meningkatkan aksesibilitas ke perawatan kesehatan dan transformasi digital layanan kesehatan Indonesia.
Prixa didirikan pada 2019 dan meluncurkan platform manajemen kesehatan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Prixa juga memberi layanan telemedis dan layanan perawatan primer dasar dengan memanfaatkan data dan teknologi.
Menurut James, saat ini terdapat dikotomi dalam perawatan kesehatan di mana ada inovasi yang konstan dalam perawatan pasien tingkat lanjut, tetapi akses ke pelayanan perawatan kesehatan dasar terus tertinggal. Untuk itu, perusahaan berfokus pada pelayanan pembayar perawatan kesehatan, yang mencakup perusahaan asuransi, korporasi, dan entitas pemerintah yang saat ini telah melayani sekitar 10 juta pengguna.
“Dengan tujuan mengurangi biaya klaim dan biaya perawatan kesehatan, Prixa berusaha untuk memberi perawatan kesehatan secara paradigmatis melalui pendekatan perawatan terkelola,” ujarnya.
Sementara itu, GM Legal and Corporate Communication MDI Ventures Aditia Henri Narendra mengatakan MDI co-lead pada pendanaan di Prixa karena telah menunjukkan kemampuannya untuk mendukung perusahaan asuransi dan rumah sakit dalam membuat layanan dokter lebih mudah diakses dan terjangkau melalui platform telemedisnya yang ditenagai oleh kecerdasan buatan.
Hal senada diungkapkan Managing Director Trans-Pacific Technology Fund Barry Lee mengatakan sebagai dana ventura internasional, mereka melihat peluang yang signifikan untuk mendukung industri perawatan kesehatan di Indonesia melalui teknologi mutakhir.
“Kami berharap dapat memberikan kontribusi pengalaman global di sektor ini yang kami peroleh dari portofolio perusahaan teknologi kesehatan kami yang lain untuk mendukung pertumbuhan Prixa,” ujar Barry.
STEVY WIDIA