youngster.id - Saat ini, platform Over the Top (OTT) di Indonesia membutuhkan pasokan karya-karya lokal yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penonton mereka. Di sisi lain, banyak kreator film dan series yang ingin menjual karyanya ke OTT namun terbentur biaya produksi, promosi, sponsor, sampai kurasi konten yang baik agar sesuai standar dari OTT.
Menyikapi hal itu, perusahaan label rekaman Trinity Optima Production pun memperluas cakupan usahanya ke industri audio visual digital. Dalam hal ini, Trinity bertindak sebagai partner yang menjembatani kreator film lokal dan Production House skala kecil – menengah untuk memproduksi konten agar bisa dipasarkan ke platform OTT rekanan Trinity.
“Kami melihat ada gap yang perlu dijembatani dalam industri konten audio visual digital di Indonesia. Di satu sisi, OTT sangat diminati karena kontennya punya daya tarik tinggi di masyarakat. Untuk mengisi gap tadi, Trinity masuk sebagai Executive Producer di dalam struktur film atau serial yang akan diproduksi sebelum disalurkan ke OTT,” ungkap CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho, Jumat (19/8/2022).
Eksistensi Trinity di platform untuk OTT berawal sejak tahun 2019 melalui series Cerita Dokter Cinta yang tayang di Maxstream, platform streaming milik Telkomsel. Melalui skema kemitraan dengan partner kreator film, Trinity berhasil membuat karya sebanyak 4 film dan 6 series sampai dengan tahun 2022 dengan variasi dari drama, komedi, dan horor.
Menurut Yonathan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan revenue yang bisa mencapai 20% setiap tahunnya, tentu merupakan salah satu new revenue generator buat Trinity di tahun-tahun mendatang.
“Meskipun tidak sebesar pendapatan label rekaman, yang kami kejar tidak semata profitnya, tetapi juga peningkatan nilai kreator film lokal di mata publik, stakeholders, dan investor ke depannya. Mengingat, persaingan di industri hiburan sangat ketat, belum lagi audiens yang punya barriers to exit rendah. Sehingga, kreator film harus pintar-pintar mencari peluang agar tetap adaptif dan karyanya diterima publik. Saat ini usaha kita di dunia entertainment dituntut bukan hanya bisa menghasilkan karya, tetapi bagaimana kita bisa memonetisasi karya tersebut,” ucap Yonathan.
Salah satu mitra kreator Trinity, Muhammad Reza Head Production Supreme League Production mengatakan tantangan besar ketika memproduksi karya adalah strategi publikasi. “Trinity selalu mengoptimalkan peluang dan mencari solusi terbaik untuk tantangan yang muncul saat proses produksi,” ujarnya.
Bersama Trinity, Supreme League Production tengah menggarap film Love in Game (2022) yang dibintangi Gabriel Prince, Julian Jacob, dan Livy Renata.
Hal senada diungkapkan Satrio Pepo Pamungkas Produser VOLKS Creative kreator Kau & Dia 1 (2021). Trinity memberi kepercayaan penuh bagi produser untuk menghasilkan karya sesuai yang diharapkan. “Kemitraan dengan Trinity pada saat proses produksi baik sekali, dan Trinity sangat mengerti segala macam kelebihan dan kekurangan dari project yang ada. Hasilnya, Kau & Dia 1 sukses menembus angka lebih dari 8 juta viewers sejak rilis hingga saat ini,” jelasnya.
Adapun beberapa karya lain yang didukung oleh Trinity antara lain Cerita Dokter Cinta (2019), Journal of Terror: Afterlife (2020), Vidi-O-Call (2020), Kau & Dia Season 1 (2021), E-Sport Legend: Push It Down (2022), Kolak Express 3 (2022), Kau & Dia Season 2 (2022).
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post