youngster.id - Sejatinya, metaverse dapat digunakan sebagai sebuah kekuatan untuk kebaikan. Metaverse dapat digunakan sebagai sebuah platform interaktif untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya isu-isu environmental, social, dan governance (ESG).
Hal itu yang menginspirasi Bank DBS untuk mengembangkan sebuah inovasi “DBS BetterWorld”–sebuah permainan petualangan metaverse yang menyoroti sampah makanan global.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sepertiga dari makanan yang diproduksi di seluruh dunia – atau sekitar 1,3 miliar ton – dibuang setiap tahunnya.
Sebagai upaya mengatasi masalah ini, Bank DBS meluncurkan inisiatif Towards Zero Food Waste atau #MakanTanpaSisa di Indonesia pada tahun 2020 dan mengumpulkan karyawan, nasabah, komunitas-komunitas, serta masyarakat untuk bersama-sama membentuk masa depan yang lebih tahan pangan.
Pada akhir tahun 2022, inisiatif ini telah menyelamatkan lebih dari 2,000 ton food impact melalui pengurangan sampah makanan, daur ulang makanan atau pendistribusian kembali makanan layak konsumsi. Sementara itu, hingga Juli 2023, Indonesia telah mencatatkan sebesar 276 ton food impact.
Karen Ngui, Head of Group Strategic Marketing and Communications Bank DBS and Members of DBS Foundation Council mengatakan, Bank DBS percaya terhadap kekuatan metaverse untuk kebaikan. Metaverse dapat digunakan sebagai sebuah platform interaktif untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya isu-isu environmental, social, dan governance (ESG) dan dengan kreatif menyoroti mereka yang mencari cara inovatif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Dengan DBS BetterWorld, kami ingin membangun kesadaran masyarakat akan tantangan sampah makanan dan ketahanan pangan, isu-isu yang telah diperjuangkan oleh Bank DBS dan DBS Foundation, melalui cara yang unik dan menarik. Dengan dewasanya teknologi metaverse, kami berharap dapat membuat mekanisme bagi komunitas dan bisnis untuk mengimplementasikan hasil inisiatif virtual mereka menjadi dampak nyata,” ujar Karen, dikutip Sabtu (2/9/2023).
Sebagai bagian dari pengalaman ini, pemain diajak untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan yang terinspirasi dari lima kategori Businesses for Impact yang didukung oleh DBS Foundation1 dan pendekatan unik mereka dalam mengurangi sampah makanan:
- Brewerkz – sebuah produsen craft beerberbasis di Singapura. Brewerkz fokus dalam upcycling sisa gandum yang telah digunakan, sebuah produk sisa dari pembuatan bir yang sering kali dibuang oleh industri, menjadi produk makanan.
- Breer – sebuah startup upcyclingyang berbasis di Hong Kong. Breer mengumpulkan roti yang tidak terjual dari toko roti dan restoran untuk diubah menjadi craft beer.
- Green Price – berbasis di Hong Kong, GreenPrice berspesialisasi dalam menjual makanan yang hampir atau baru saja melewati tanggal “sebaiknya digunakan sebelum”, membantu mengurangi sampah makanan sekaligus membuat pangan lebih mudah diakses oleh keluarga berpendapatan rendah.
- Edible Garden City – beroperasi dari Singapura, Edible Garden City mendukung gerakan menumbuhkan makanan sendiri dengan membuat pertanian kota berbasis tanah, dan berkebun yang bisa dimakan serta lebih mudah diakses bagi orang-orang kota.
- Rooftop Republic – berbasis di Hong Kong. Rooftop Republic mengubah area yang jarang digunakan dan tidak konvensional di wilayahnya, seperti helipadyang tidak lagi digunakan, menjadi kebun kota.
Sejak tahun 2014, DBS Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian dengan memulai perubahan dalam bisnis dan komunitas. Sampai saat ini, DBS Foundation telah membina lebih dari 800 bisnis untuk dampak di Asia, 100 dari mereka juga telah memenangkan dana hibah dengan total SG$13 juta melalui Grant Award yang diselenggarakan setiap tahun.
Program DBS Foundation Business for Impact senantiasa mengkatalisasi pertumbuhan bisnis yang inovatif dan didorong oleh tujuan, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM), yang dibentuk untuk mengatasi masalah mendesak yang dihadapi masyarakat dan planet kita.
Pada tahun 2022, melalui Community Impact Chapter, DBS Foundation berhasil membantu masyarakat kurang beruntung dengan keterampilan digital dan finansial atau future-ready skills serta memberdayakan mereka agar lebih tahan pangan. DBS Foundation mengalokasikan dana sebesar SG$5,6 juta 10 program perdana di seluruh pasar utama DBS, termasuk Indonesia.
Pada Agustus 2023, Bank DBS juga mengumumkan rencana mengucurkan SG$1 juta selama 10 tahun mendatang untuk meningkatkan kehidupan bagi mereka yang kurang beruntung dan menciptakan masyarakat yang inklusif. Mulai tahun 2024, Bank DBS akan mengucurkan SG$100 juta setiap tahun di Singapura dan pasar kunci lainnya, menambahkan inisiatif positif dari DBS Foundation. Selain itu, 36.000 karyawan DBS akan berkontribusi 1,5 juta jam sukarelawan dalam sepuluh tahun ke depan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post