DBS dan Waste4Change Luncurkan Gerakan #MakanTanpaSisa

Festival #MakanTanpaSisa

Festival #MakanTanpaSisa digelar di Perumahan Vida Bekasi. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Berdasarkan atas laporan kajian Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia oleh BAPPENAS RI dan Waste4Change tahun 2021, pada rentang 2000-2019, FLW atau sampah makanan di Indonesia mendominasi sekitar 44% sampah nasional yaitu setara 23-48 juta ton sampah per tahun.

Jika tidak dikelola dengan optimal, timbulan sampah ini dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Maka dari itu, diperlukan tindakan kolaboratif dari berbagai pihak untuk mewujudkan pengelolaan sampah makanan yang bertanggung jawab.

Hal ini mendorong PT Bank DBS Indonesia (DBS) kembali menyelenggarakan gerakan #MakanTanpaSisa. Berkolaborasi dengan PT Waste4Change Alam Indonesia, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi dan mengelola sampah makanan dengan lebih bijak.

“Bank DBS Indonesia berharap kolaborasi ini dapat berdampak positif dan signifikan bagi perubahan perilaku warga untuk konsisten mengompos sebagian sampah organik yang mereka hasilkan. Hal ini sejalan dengan semangat kami untuk mengedukasi masyarakat untuk mengompos sisa makanan sehingga tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) agar dapat mewujudkan zero to landfill,” ungkap Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia dalam keterangan pers, Rabu (28/9/2022). 

Festival #MakanTanpaSisa bertajuk “Kurangi & Kelola Sampah Makanan untuk Jaga Masa Depan” digelar di Perumahan Vida Bekasi pada 25 September 2022.

Menurut Mona, gerakan #MakanTanpaSisa hadir sejak tahun 2020 sebagai bagian dari kampanye Towards Zero Food Waste. Tahun ini, Bank DBS Indonesia menargetkan penyelamatan sampah makanan sebesar 26 ton melalui berbagai kegiatan, termasuk kerja sama dengan Waste4Change sebagai salah satu wirausaha sosial yang dibina oleh DBS Foundation.

Program #MakanTanpaSisa nantinya akan berjalan selama tiga bulan dengan berisikan tiga kegiatan. Pertama, Festival #MakanTanpaSisa, berupa kegiatan pembuka yang berisi kompetisi memasak antar perwakilan cluster serta workshop edukasi tentang mengompos. Kemudian, Composting Challenge, menjadi poin utama yang bertujuan membuat warga terbiasa mengompos sampah sisa makanan di rumah. Terakhir, Campaign Edukasi, berisi kegiatan pemberian edukasi seputar sampah organik dan cara pengelolaannya.

Head of Strategic Services Waste4Change Adhitya Prayoga mengatakan, sebagai perusahaan penyedia layanan pengelolaan sampah yang holistik mendukung upaya berbagai pihak dalam mewujudkan Indonesia Bebas Sampah.

“Indonesia di tahun 2021 ditetapkan sebagai kontributor sampah makanan terbesar di dunia dan terbukti bahwa salah satu akar masalah persampahan di Indonesia adalah food waste yang setiap tahun jumlahnya hampir selalu mendominasi total sampah nasional. Program #MakanTanpaSisa ini diharapkan pesannya dapat tersampaikan ke masyarakat luas, bahwa sampah organik seperti sisa makanan dan dapur, harus semaksimal mungkin dikelola sejak dari hulu,” kata Adhitya.

Hingga saat ini, Waste4Change telah berhasil mengelola 8.428 ton sampah dan mengurangi 53 persen sampah yang berakhir di TPA. Layanan pengelolaan sampah Waste4Change telah mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Bandung, dan Medan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version