youngster.id - Inisiatif Years of Culture membuka pameran “Dialogue of Papers” di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta. Pameran yang akan berlangsung hingga 16 Desember 2023 ini merangkum hubungan budaya yang mendalam antara Qatar dan Indonesia.
Pameran ini diselenggarakan sebagai bagian dari Year of Culture Qatar-Indonesia 2023 dan menggali hubungan yang rumit antara kedua negara tersebut melalui media papermaking karya seni kolaboratif yang mempertemukan dua seniman luar biasa: Seniman Qatar, Yousef Ahmad, dan seniman Indonesia, Widi Pangestu.
“Selama hampir 50 tahun, Qatar dan Indonesia telah memiliki hubungan diplomatik yang positif – namun hubungan budaya kami lebih dalam. Kami memiliki nilai-nilai yang sama – keluarga sebagai pilar masyarakat dan kekuatan yang dibawa oleh keragaman bagi bangsa dan masyarakat. Faktanya, Indonesia adalah negara pertama dari kawasan ASEAN yang terpilih sebagai mitra Year of Culture. Dialogue of Papers ini merupakan perwujudan yang indah dari hubungan kami yang kuat,” kata Yang Mulia Fawziya Edrees Al-Sulaiti Duta Besar Qatar untuk Indonesia dalam keterangan pers, Senin (27/11/2023).
Dikuratori oleh Pakar Museum Senior dari Years of Culture, Dr. Aisha Al Misnad, pameran “Dialogue of Papers” menampilkan hasil lokakarya kolaboratif yang diselenggarakan di Qatar. Seniman Yousef Ahmad dan Widi Pangestu memadukan elemen-elemen alam yang unik dari kedua negara. Kolaborasi ini melibatkan perpaduan bubur kertas pohon palem dari Qatar dengan bubur kertas abaca dan murbei dari Indonesia, menghasilkan 36 karya seni yang akan dipamerkan di Galeri Emiria Soenassa.
“Konsep Dialogue of Papers merupakan warisan dari kemitraan Year of Culture dengan Jepang. Kami sangat senang dapat menjadi tuan rumah bagi Widi Pangestu di Doha untuk lokakarya dengan Yusuf Ahmad. Karya seni yang dihasilkan menawarkan eksplorasi konsep-konsep yang menarik seperti kepenuhan dan kekosongan, perbedaan dan kesamaan, dan kekuatan dialog melalui kreativitas bersama. Ini adalah representasi visual dari hubungan mendalam antara Qatar dan Indonesia, yang melampaui batas-batas geografis melalui seni,” kata Aisha Al Misnad.
Pada intinya, pameran ini menyelidiki cara-cara di mana lingkungan, lanskap, dan iklim yang berbeda telah mempengaruhi kehidupan dan pengalaman orang-orang di Qatar dan Indonesia. Indonesia, sebuah negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau yang rimbun dan hijau, memiliki hutan lebat yang dipenuhi dengan tanaman dengan beragam bentuk dan warna. Kontrasnya sangat mencolok jika dibandingkan dengan Qatar, sebuah semenanjung yang sebagian besarnya dicirikan oleh lanskap gurun, wilayah yang pada awalnya tampak tidak memiliki flora. Namun, gurun tersebut telah dengan murah hati memberikan anugerah kepada pohon palem, yang telah tumbuh subur dalam menghadapi kondisi yang keras dan sumber daya air yang terbatas.
STEVY WIDIA
Discussion about this post