Digitalisasi Bisa Jadi Solusi Masalah Permodalan UMKM

Bukalapak PUJAAN

Melalui Program Modal PUJAAN, Bukalapak Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan Go Digital (Foto: Istimewa) (Foto: ilustrasi)

youngster.id - Daya Qarsa berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengadakan webinar yang bertajuk Unleashing Exponential Growth in Indonesia Through Digitalization of SME Financing. Langkah ini diharapkan menjadi solusi untuk membantu UMKM di Indonesia meningkatkan produktivitas melalui digitalisasi proses bisnis, terutama pendanaan.

Managing Partner (CEO), Daya Qarsa Apung Sumengkar  mengatakan, statistik menunjukkan bahwa 65 juta UMKM di Indonesia adalah tulang punggung utama perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sebesar 62% pada PDB dan menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia. Namun, mungkin belum banyak yang tahu bahwa para pelaku UMKM saat ini menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pembiayaan/permodalan untuk mengembangkan bisnis mereka. Bahkan di tahun 2020 diperkirakan ada sekitar US$165 miliar kebutuhan pembiayaan UMKM yang tidak bisa terpenuhi.

“Webinar ini membahas mengenai bagaimana digitalisasi proses pembiayaan dapat membantu menyelesaikan masalah permodalan ini dan pada akhirnya akan menggerakkan perekonomian Indonesia secara signifikan hingga mencapai pertumbuhan yang eksponensial,” kata Apung dalam siaran pers, Jumat (29/10/2021).

Menurut dia, tantangan pembiayaan yang dihadapi UMKM di Indonesia adalah termasuk dalam proses pencarian pembiayaan, seperti modal kerja, gaji karyawan, dan tujuan pembiayaan lain yang berhubungan dengan bisnis. Saat ini, sebagian besar UMKM Indonesia memiliki sumber modal usaha bisnis dari diri sendiri dan hanya sedikit yang menggunakan pinjaman secara online.

“Adapun kesulitan yang dialami UMKM adalah dalam mencari pembiayaan dengan suku bunga rendah, mengalami kesulitan dengan persyaratan agunan, proses pendaftaran yang rumit, dan kerap kali menemukan jumlah pembiayaan yang cukup. Berbagai macam tantangan tersebut dapat diatasi dengan pembiayaan digital, seperti P2P Lending, Equity Crowdfunding, atau Supply Chain Financing,” kata Apung lagi.

Selain itu, perbankan di indonesia telah beradaptasi membangun berbagai strategi dalam memasuki era digital banking 4.0 untuk lebih berinovasi dalam memberikan solusi pembiayaan kepada UMKM, khususnya pada era pandemi COVID-19. Digitalisasi ini diharapkan juga dapat menggapai UMKM yang unbankable atau yang belum terjamah oleh bank, sehingga memiliki akses pendanaan.

Saat ini, dalam mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur UMKM yang terkena dampak penyebaran COVID-19, perbankan tengah melakukan restrukturisasi debitur UMKM, menyederhanakan proses pengajuan maupun persetujuan, dan melaksanakan bantuan program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).

Webinar yang diadakan pada Rabu, 27 Oktober 2021 dimoderasi oleh Apung Sumengkar, Managing Partner (CEO) Daya Qarsa dan menghadirkan Arsjad Rasjid selaku Ketua Umum KADIN, serta para ahli dan praktisi pembiayaan UMKM, yaitu Indra Utoyo selaku Direktur IT & Digital Banking BRI, Ferdian Timur Satyagraha selaku Chief Financial Officer Bank Jatim, Adrian Gunadi selaku Co-Founder dan CEO Investree dan Aljosja van Dorssen selaku Global SME Banking Expert.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version