youngster.id - Perusahaan teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending memperkirakan jumlah penyaluran kredit melalui platformnya meningkat saat new normal. Untuk itu pengetatan penyaluran pinjaman untuk meminimalisir risiko kredit macet.
Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom memperkirakan penyaluran kredit bakal meningkat saat fase normal baru pada Juni 2020. “Kenaikan penyaluran pinjaman usaha di Akseleran sekitar 35% pada Juni,” kata Christopher dalam siaran pers Senin (15/6/2020).
Menurut Christopher, kenaikan pinjaman itu akan terus belanjut sampai dengan akhir tahun dengan harapan tidak ada gelombang kedua pandemi Covid-19.
Untuk memitigasi risiko gagal bayar, Akseleran menjalankan tiga strategi. Pertama, pengetatan dalam penilaian kredit terhadap calon debitur termasuk melaksanakan penilaian menyeluruh tentang dampak Covid-19 pada bisnisnya. Strategi kedua, Akseleran memantau portofolio yang berkelanjutan. Terakhir, melakukan penerapan asuransi kredit yang berkelanjutan.
Christopher tetap optimistis tingkat gagal bayar (Non Performing Loan/NPL) Akseleran dapat tetap terjaga di bawah 1% hingga akhir tahun. “Kami belajar dari pengalaman sebelumnya untuk selalu konsisten meningkatkan kualitas kredit di Akseleran,” ujar dia.
Hal senada disampaikan Chief of Marketing Communication Officer KoinWorks Jonathan Bryan. Menurut dia, fase normal baru memberikan harapan pada sektor bisnis untuk bangkit. Dengan begitu, mereka membutuhkan pinjaman agar bisa menjalankan operasional bisnisnya.
“New normal akselerasi kebutuhan borrower (peminjam) meningkat. Diperkirakan user bertambah 40% saat new normal di aplikasi,” kata Jonathan dalam keterangannya baru-baru ini.
Dia juga memproyeksi debitur bakal naik hingga 40% saat normal baru. Hingga saat ini, pengguna aplikasi KoinWorks telah berjumlah 450 ribu yang terdiri dari borrower dan lender. Dengan perkiraan lonjakan itu, KoinWorks melakukan pengetatan pinjaman untuk mencegah risiko gagal bayar
Perusahaan pun bakal menilai kredit berdasarkan sektor industri yang terdampak Covid-19 dan normal baru. Sedangkan selama pandemi berlangsung, KoinWorks mengungkapkan telah merestrukturisasi pinjaman untuk meringankan beban debitur.
Meski begitu, Jonathan mengatakan bahwa hanya sedikit pengguna KoinWorks yang merestrukrisasi pinjamannya. “Secara persentase borrower yang mengajukan restrukturisasi tidak lebih dari 5% saja. Portofolio di KoinWorks masih aman sekali,” ujar dia. Chief Operating Officer KoinWorks Bernard Arifin mengatakan ada sektor bisnis yang untung dan rugi. Meski begitu perusahaan tetap menyalurkan kredit. “Komitmen kami, tetap berikan akses walaupun di masa pandemi,” ujar Bernard.
Sektor kesehatan dan kuliner menjadi salah satu sektor yang mendapatkan keuntungan selama pandemi. Dari hasil analisa keseluruhan portofolio yang ada di KoinWorks, sektor usaha kesehatan mengalami kenaikan transaksi sebesar 64% selama pandemi. Sedangkan sektor kuliner melonjak sebesar 54% terutama untuk penjualan produk bahan makanan segar dan makanan kemasan. “Ada bisnis yang rising, kami akan bedah lagi, mana yang naik, dan mana yang stagnan,” ujar Bernard.
STEVY WIDIA
Discussion about this post