youngster.id - Beberapa perusahaan riset memprediksi, konsumen di seluruh dunia akan menghabiskan lebih dari Rp1,4 triliun untuk belanja aplikasi pada 2018. Aplikasi game masih dominan, diikuti oleh aplikasi fintech.
Hingga Oktober 2017 ada lebih dari 2 juta aplikasi yang tersedia di dalam App Store dan 3,5 juta aplikasi di dalam Google Play. App Annie menyatakan perkembangan jumlah dan keragaman aplikasi mendorong monetisasi aplikasi tumbuh dengan eksponensial. Bahkan mereka memperkirakan belanja konsumen melalui aplikasi tumbuh dengan pertumbuhan 30% per tahun dan nilainya akan melampaui US$110 miliar atau lebih dari Rp1.400 triliun.
Sensor Tower memiliki proyeksi pertumbuhan yang setara dengan nilai lebih konservatif. Perusahaan riset tersebut menyatakan pendapatan dari aplikasi naik 35% dari US$43,5 miliar pada 2016 menjadi US$58,7 miliar pada 2017.
App Store membukukan pendapatan senilai US$38,7 miliar dari penjualan aplikasi berbayar dan berlangganan sepanjang 2017. Pendapatan itu dua kali lipat pendapatan yang dipeoleh kompetitornya, Google Play yakni senilai US$20,1 miliar.
Baik App Store maupun Google Play sama-sama mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit. Pendapatan App Store dari melejit 34,7% sementara Google Play mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 34,2%.
Sensor Tower dan App Annie juga menyatakan game masih menjadi aplikasi berbayar pilihan konsumen. Penjualan aplikasi gim berbayar berkontribusi sebesar 82% dari seluruh penjualan aplikasi berbayar. Namun, App Annie memperkirakan pangsa tersebut bakal tergerus seiring pergeseran peta persaingan dari aplikasi non-berbayar ke aplikasi berbasis langganan.
Model monetisasi berbasis langganan diperkirakan ke depan akan semakin semarak. Pengembang aplikasi bakal semakin banyak mengembangkan fitur pembelian dalam aplikasi (in-app purchase)di dalam aplikasinya untuk mendulang pendapatan. Selain itu, aplikasi teknologi finansial diperkirakan bakal memulai transformasi besar pada 2018. Sepanjang tahun lalu, aplikasi tekfin aplikasi yang paling banyak diunduh selain aplikasi game di Asia Pasifik.
Perkembangan aplikasi tekfin diperkirakan akan memicu kenaikan transaksi pada aplikasi kategori lain seperti aplikasi ritel, service on demand, dan media sosial.
STEVY WIDIA
Discussion about this post