youngster.id - Diuntungkan dengan outlook positif penjualan otomotif, perusahaan manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal menargetkan pertumbuhan pendapatan organik dobel digit.
Target tersebut sejalan dengan optimisme proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menetapkan target penjualan mobil secara wholesale sebanyak 1,1 juta unit pada 2024.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan, outlook positif tersebut juga diikuti oleh proyeksi peningkatan permintaan kendaraan listrik tahun ini. Seperti tercermin dalam kemeriahan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang diikuti 53 merek kendaraan dari Jepang, Korea Selatan, China, Jerman, dan lain-lain.
“Tren pertumbuhan penjualan otomotif tentu saja akan membawa pada peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi DRMA. Hal ini tentu saja didukung oleh perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin bergairah, yang tentu saja memberikan pengaruh positif terhadap prospek pendapatan Perseroan tahun ini,” kata Irianto, Selasa (27/2/2024).
Prospek pertumbuhan penjualan kendaraan listrik ini tentu saja juga akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Dharma yang juga telah masuk ke segmen kendaraan listrik. Dharma Group sendiri telah mengantisipasi potensi peningkatan penjualan kendaraan listrik (EV) yang signifikan, dengan memperluas produksi ke segmen komponen kendaraan listrik, pemasok untuk battery pack, battery management system, battery swap, dan menjadi mitra bagi industri sepeda motor listrik di Indonesia.
Untuk itu, saat ini Dharma tengah mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, yakni charging station, baik untuk fast charging maupun slow charging. Selain itu, Perusahaan ini juga sedang menyiapkan BLDC (Brushless Direct Current) yang akan digunakan pada sepeda motor konversi yang dihasilkan oleh Dharma Group maupun pihak lain dan untuk mendukung lokalisasi kebutuhan BLDC di Indonesia.
Demi mewujudkan semua rencana kegiatan di tahun 2024 dan juga untuk mempersiapkan rencana pertumbuhan bisnis ke depan, Dharma telah mengalokasikan belanja modal atau Capex sekitar Rp300 miliar.
HENNI S.