youngster.id - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih berada di kisaran 10,2 persen dari total penduduk. Angka ini jauh di bawah rata rata negara maju dan berkembang yang mencapai sekitar 47% untuk kelompok usia 25 – 34 tahun. Artinya, akses terhadap pendidikan tinggi di Indonesia masih sangat terbatas, terutama bagi siswa berpotensi yang terkendala biaya.
Rendahnya angka tersebut menjadi tantangan serius bagi Indonesia yang segera memasuki puncak bonus demografi. Deakin University Lancaster University Indonesia (DLI) menggelar program beasiswa. Terdiri dari 50% DLI Perdana Scholarship untuk program Foundation dan Sarjana, 60% DLI Excellence Scholarship berdasarkan prestasi akademik, 100% Rector’s Scholarship untuk prestasi akademik dan nonakademik yang luar biasa, serta 20% International Student Scholarship bagi mahasiswa mancanegara.
Rektor DLI, Professor Greg Barton, menekankan peran beasiswa ini sebagai jaring pengaman bagi talenta terbaik Indonesia.
“Kami sangat memahami tantangan biaya pendidikan tinggi yang dihadapi keluarga Indonesia saat ini. Karena itu, beasiswa ini merupakan bukti komitmen DLI untuk memastikan bahwa potensi tidak pernah terhalang oleh hambatan finansial, ” ucapnya dikutip Selasa (11/11/2025).
Ada 13 penerima beasiswa prestasi tahun 2025, terdiri dari 12 mahasiswa penerima 60% DLI Excellence Scholarship dan satu mahasiswa penerima 100% Rector’s Scholarship.
Prof Greg menambahkan bahwa DLI Scholarship Awards bukan hanya seremoni pengakuan prestasi akademik.
“DLI Scholarship Awards bukan sekadar momen untuk mengakui prestasi akademik, tetapi juga untuk merayakan ketangguhan, kerja keras, dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh setiap penerima beasiswa dalam perjalanan mereka hingga titik ini. Para penerima penghargaan hari ini adalah individu terbaik yang telah melampaui batas dalam upaya akademis dan memberikan kontribusi bermakna bagi komunitas yang lebih luas,” ucapnya.
Para penerima beasiswa akan menjalani program dual degree yang memungkinkan mereka memperoleh gelar dari dua institusi ternama dunia, Deakin University di Australia dan Lancaster University di Inggris.
Chief Operating Officer DLI Arifin menegaskan, beasiswa ini bukan hanya bantuan finansial, melainkan investasi jangka panjang. “Melalui skema beasiswa ini, kami tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga menyediakan platform akselerasi karier internasional bagi 13 siswa ini. Mereka adalah duta yang akan membawa pulang kualitas pendidikan kelas dunia untuk kemudian membangun Indonesia,” ucapnya.
Arifin menambahkan, program beasiswa ini ditujukan untuk mendukung pelajar berprestasi yang memiliki semangat tinggi menempuh pendidikan tinggi internasional di dalam negeri, Indonesia. Para penerima beasiswa tersebar di berbagai program unggulan DLI yang selaras dengan kebutuhan industri 4.0 dan 5.0, seperti Cyber Security, Data Science, dan Digital Business.
“Sebagai penyedia program gelar ganda internasional pertama di Indonesia, DLI berkomitmen memberikan pengalaman belajar terbaik untuk membangun kompetensi di bidang studi terkait, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, serta membuka peluang karier global di masa depan,“ ucapnya.
Penerima 100 persen Rector’s Scholarship tahun ini adalah Grace Sydney Jayalinata, siswa berprestasi dari UPH College, Tangerang, Banten. Beasiswa ini berlaku selama tiga tahun masa studi dengan nilai dukungan mencapai ratusan juta rupiah per mahasiswa, mencakup potongan biaya kuliah dan akses pembelajaran global yang setara dengan kampus induk di Australia dan Inggris.
“Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur telah diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saya dengan dukungan pendanaan penuh. Beasiswa ini menjadi bukti bahwa tidak ada usaha yang berakhir sia-sia. Dari tugas yang terlihat sepele sampai tanggung jawab besar, ketika kita memberikan yang terbaik dalam segala hal, kesempatan yang tepat akan datang pada waktunya,” ungkapnya.
DLI berkomitmen untuk terus membuka peluang beasiswa di tahun tahun mendatang agar semakin banyak generasi muda Indonesia dapat mengakses pendidikan kelas dunia tanpa terhambat faktor finansial.
STEVY WIDIA



















Discussion about this post