youngster.id - Berkat teknologi maka aksi penggalangan donasi juga dapat melalui media digital. Salah satunya seperti yang dilakuan oleh 3 Indonesia. Melalui aplikasi bima+ di program #PaluDonggalaBangkit, telah berhasil meggalang Rp 1,5 Milyar. Donasi disalurkan melalui UNICEF untuk pendirian sarana dan fasilitas pendidikan anak-anak korban bencana gempa tsunami di Sulawesi Tengah, juga fasilitas kesehatan anak-anak korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung Selatan.
Dolly Susanto Chief Commercial Officer 3 Indonesia mengatakan, program penggalangan donasi yang memanfaatkan teknologi digital disambut positif oleh pelanggan 3. Bahkan bima+ tidak hanya menjadi asisten digital lifestyle pelanggan muda 3, tapi menjadi saluran mudah untuk wujudkan kepedulian dan aksi sosial mereka.
“Pelanggan mendapatkan kebutuhan digitalnya sekaligus berdonasi untuk para korban bencana dalam satu akses di bima+ sehingga donasi yang terkumpul dapat lebih efektif. Program penggalangan donasi yang memanfaatkan teknologi digital disambut positif oleh pelanggan 3. bima+ tidak hanya menjadi asisten digital lifestyle pelanggan muda 3, tapi menjadi saluran mudah untuk wujudkan kepedulian dan aksi sosial mereka,” ungkap Dolly dalam keterangannya Jumat (1/2/2019) di Jakarta.
Penyerahan donasi dilakukan oleh Dolly Susanto Chief Commercial Officer 3 Indonesia dan diterima oleh Gregor Henneka, Chief Private Sector Fundraising and Partnership UNICEF pada 25 Januari 2019 lalu di Jakarta.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada pelanggan 3 atas konstribusinya mendukung kelanjutan pendidikan dan perlindungan anak-anak korban bencana alam. Donasi tersebut dapat membantu 525.000 anak-anak untuk kembali sekolah juga menjalankan kehidupan anak-anak dengan normal,” ucap Dolly.
Data menunjukkan lebih dari 2.700 bangunan sekolah dengan sekitar 270.000 siswa terdampak dari gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah itu. Hingga saat ini, UNICEF bersama Pemerintah Indonesia telah berhasil membangun 373 ruang belajar sementara untuk 45.000 anak dan mendukung pembukaan kembali 123 sekolah di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong serta menyediakan layanan penelusuran dan penyatuan kembali keluarga serta dukungan psiko-sosial untuk anak-anak.
“Kami menyadari anak-anak adalah yang paling rentan terkena dampak bencana, trauma yang dialami bisa lebih dalam, mereka belum memiliki kapasitas yang memadai dalam mengontrol emosi dan menyelesaikan masalah secara adaptif. Bencana membuat mereka juga putus sekolah. Untuk itu melalui UNICEF kami berharap bisa membantu pemulihan pasca trauma bagi anak-anak baik secara mental dan juga perbaikan sarana pendidikan dan sanitaisi,” pungkas Dolly.
Bagian dari bantuan juga telah membantu dalam penyediaan bahan pengajaran dan pembelajaran yang disebut school-in-the-box-kit dan early childhood development-kit. 3 Indonesia berharap bahwa kolaborasi dengan UNICEF akan membantu anak-anak di daerah yang terkena bencana di Sulawesi Tengah melanjutkan pendidikan dan memberi masa kecil mereka kembali. Sebagian dari donasi juga akan disalurkan kepada anak-anak yang terkena dampak tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung Selatan melalui UNICEF dalam bentuk peralatan kesehatan dan kelambu untuk anak-anak.
“Berkat dukungan kedermawanan dari pelanggan 3 Indonesia, ribuan anak yang terkena dampak bencana di Sulawesi Tengah menerima bantuan darurat seperti fasilitas air dan sanitasi, perlengkapan sekolah, dan ruang kelas darurat. Donasi 3 Indonesia berkontribusi pada tanggap darurat UNICEF, memberi manfaat bagi keluarga yang hampir kehilangan semua setelah gempa bumi dan tsunami. Kami juga berharap dapat terus mengandalkan kemurahan hati Anda untuk memberikan bantuan penting bagi mereka yang paling membutuhkan selama beberapa bulan ke depan, ” kata Gregor Henneka.
Selain itu, 3 Indonesia juga telah memberikan bantuan tanggap darurat, penyediaan fasilitas telekomunikasi dan internet bagi masyarakat Palu dan relawan bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Sedangkan untuk area Banten dan Lampung Selatan, 3 juga telah menyalurkan bantuan tanggap darurat dan fasilitas telepon umum di beberapa posko pengungsian.
STEVY WIDIA
Discussion about this post