youngster.id - Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan TIK di daerah sebagai instrumen meningkatkan layanan publik, menambah pengetahuan warga, dan menggerakkan perekonomian lokal.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi meluncurkan Kampung Cerdas di Perkebunan Kalibendo, Kabuaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dia berharap pengembangan dan penerapan teknologi infomasi di desa-desa di Banyuwangi dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
“Biasanya yang concern pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai bentuknya adalah pemerintah tingkat kota. Saya salut dengan Banyuwangi yang berupaya menggerakkan desa-desa di pelosok untuk memanfaatkan instrumen TIK untuk pelayanan publik, pengembangan SDM, sekaligus meningkatkan ekonomi,” kata Rudiantara, dilansir Antara Selasa (31/5/2016) di Banyuwangi.
Rudiantara menambahkan pemerintah pusat berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan TIK di daerah-daerah, termasuk Banyuwangi. Karena dengan TIK seperti di Banyuwangi, katanya, warga dimudahkan.
“Ada banyak hal positif yang bisa dilakukan. Kampung Cerdas di Banyuwangi ini saya lihat sudah di atas rata-rata desa di Indonesia. Saya berharap ini dijadikan contoh di Indonesia,” katanya.
Kampung Cerdas adalah program pengembangan desa yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi dengan mendesain desa mempunyai kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
“Program ini kami gagas untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke desa. Program ini trial and error tiga bulan, dan baru sekarang diluncurkan. Tentu ke depan terus disempurnakan. Kalau kota kan smart city mengurus macet, kalau kami di desa bikin Smart Kampung agar warga desa makin berdaya saing,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Ia mengatakan, saat ini 41 desa/kelurahan di Banyuwangi telah siap disebut sebagai Kampung Cerdas.
“Infrastruktur teknologi ini jangan hanya di kota besar. Makanya di pilot project Smart Kampung, kami masukkan juga desa-desa yang jauh, seperti desa yang ada di Purwoharjo, Pesanggaran, Wongsorejo, Glenmore, Siliragung, Muncar, dan beberapa lagi,” kata Anas.
Kepala BadanPemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Pemkab Banyuwangi Suyanto Waspotondo menambahkan, setelah serat optik di 41 desa tuntas sehingga bisa diluncurkan, survei kesiapan di 176 desa/kelurahan lainnya juga sudah diselesaikan. Tambahan alokasi dana desa (ADD) dari Pemkab Banyuwangi bakal dialokasikan untuk membeli bandwidth di desa.
“Dana itu nanti diatur di APBDesa, baik untuk Perubahan APBDes 2016 maupun APBDes 2017. Target kami, pada 2017, semua desa bersama-sama akan menjadi mart Kampung dengan kelengkapan fasilitas penunjang TIK yang bagus,” ujar Yayan, sapaan Suyanto.
Hal itu sangat diapresiasi Menkominfo. “Saya akan minta untuk diduplikasi sebagai percontohan program nasional kami di desa-desa di seluruh Indonesia,” ucap Rudiantara.
STEVY WIDIA