Dorong UMKM Go-Digital, Pemkot Kediri Gandeng CrediBook

Gabriel Frans

Gabriel Frans, Founder & CEO CrediBook (PT Ruang Dagang Internasional) (Footo: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Pemerintah kota Kediri berkolaborasi dengan CrediBook, startup yang berfokus pada digitalisasi operasional UMKM, dalam penyelenggaraan pelatihan UMKM secara daring bertajuk “UMKM Go-Digital: Makin Kredibel dan Cuan”.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM dalam mengelola usaha dengan memanfaatkan teknologi digital. Pelatihan ini diikuti oleh 200 UMKM Kediri dari beragam latar belakang usaha, seperti: makanan dan minuman, fesyen dan kriya, jasa, hingga pertanian.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam sambutannya saat kegiatan pelatihan, mengapresiasi upaya CrediBook dalam program “UMKM Go-Digital: Makin Kredibel dan Cuan” untuk mengakselerasi kapasitas keuangan dan digital pelaku usaha di Kediri.

Abdullah menyatakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam recovery ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah memantapkan kesiapan pelaku UMKM untuk go-digital. Pemerintah Kota Kediri berupaya semaksimal mungkin untuk terus mendampingi dan menggandeng mitra untuk para pelaku UMKM Kota Kediri agar bisa lebih baik dan lebih besar lagi ke depan.

“Kita bekerjasama dengan platform e-commerce untuk akselerasi pelaku UMKM onboarding di ekosistem digital. Kemudian terkait digitalisasi pembayaran, Pemkot Kediri juga bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk terus memperluas penggunaan QRIS di kalangan pelaku UMKM,” jelas Abdullah, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).

Disebutkan Abdullah, banyak pelaku usaha yang belum bisa memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Pencatatan keuangannya masih dijalankan secara manual di kertas. Untuk itu, upaya Pemerintah Kota Kediri saat ini yaitu berkolaborasi dengan CrediBook untuk mengatasi salah satu tantangan pengembangan UMKM terkait pengelolaan keuangan.

“Ketika skala bisnis makin besar dan order makin banyak, saya yakin pencatatan manual seperti itu tidak akan efektif lagi. CrediBook membuka kelas bagi pelaku UMKM, bagaimana mengelola dan mencatat keuangan secara proper agar bisnisnya makin profitable dan berkembang,” tuturnya.

CrediBook dan Pemkot Kediri menghadirkan pakar yang mengedukasi peserta pelatihan mengenai pengelolaan keuangan usaha, seperti: pengelolaan arus kas, utang piutang, serta pembuatan laporan keuangan. UMKM didorong untuk memiliki pencatatan keuangan yang rapi agar memudahkan pemantauan kondisi usaha hingga dapat mengajukan pinjaman.

CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans berterima kasih atas sinergi dengan Pemerintah Kota Kediri yang memiliki visi sejalan untuk mengajak UMKM melek keuangan dan teknologi digital. “CrediBook bangga dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri dalam menghadirkan program pelatihan ini. Pelatihan di bidang literasi keuangan dan penggunaan teknologi digital akan membantu UMKM Indonesia naik kelas serta turut merasakan keuntungan dari tingginya nilai ekonomi internet Indonesia yang diprediksi akan menyentuh angka USD 70 miliar di tahun 2021 ini,” ungkap Gabriel.

Sebagai perusahaan teknologi, CrediBook menghadirkan aplikasi pencatatan dan manajemen keuangan yang dapat digunakan gratis oleh pelaku UMKM. CrediBook dilengkapi dengan layanan yang komplit untuk pengelolaan keuangan UMKM. Mulai pencatatan pemasukan dan pengeluaran, pembayaran, sampai memisahkan pembukuan pribadi dan usaha dalam satu aplikasi.

“Saya dan teman-teman pendiri membangun CrediBook untuk membantu UMKM Indonesia bersaing di era digital. Saat ini, UMKM harus bisa mengambil keputusan bisnis secara cepat dan akurat. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah pelaku usaha mengambil keputusan. Aplikasi CrediBook membantu memudahkan UMKM mencatat keuangan usahanya kapan saja dan dimana saja,” tutup Gabriel.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version