Doyobi Raih Pendanaan Pra-Seri A Senilai US$ 2,8 Juta

Belajar online

Aktivitas belajar online (Foto: ilustrasi)

youngster.id - Doyobi, penyedia sumber daya pengajaran berbasis STEM dan pengembangan guru melalui virtual learning environment (VLE), hari ini mengumumkan telah berhasil menyelesaikan putaran pendanaan pra-seri A senilai US$ 2,8 juta atau sekitar Rp 39,5 miliar.

Pendanaan itu dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures. Investor lainnya yang berpartisipasi dalam putaran ini adalah Tresmonos Capital, Novus Paradigm Capital, dan XA Network; serta sejumlah angel investor terkemuka seperti Quek Siu Rui, CEO Carousell, Oswald Yeo dan Seah Ying Cong, co-founder Glints, serta Reuben Lai, Head of Grab Financial Group.

Menurut John Tan, CEO dan Founder Doyobi, dana tersebut akan digunakan untuk meluncurkan kursus dan pelatihan kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru. Inisiatif ini juga ditujukan untuk mengembangkan sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat membantu guru dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM secara efektif serta keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21, seperti berpikir kritis dan kreatif di kelas.

“Doyobi juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung komunitas Teachers as Humans, yang merupakan sebuah komunitas online bagi para guru untuk saling mendukung dan mendapatkan peluang untuk mengembangkan diri secara profesional,” ucap Tan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/10/2021).

Beberapa sekolah yang saat ini sudah menjadi mitra dari Doyobi adalah Leap Surabaya, dan Codercadamy, serta sekolah swasta seperti HighScope Indonesia, Mutiara Harapan Islamic School dan Stella Gracia School. Selain di Indonesia, sejumlah sekolah di Afrika juga telah mengadopsi kurikulum Doyobi.

“Calon pemimpin di masa depan perlu dilengkapi dengan bekal dan kemampuan untuk memecahkan masalah secara inovatif dan berpikir secara visioner. Doyobi memberdayakan sekolah untuk mengembangkan keterampilan berpikir komputasional yang dibutuhkan siswa untuk memecahkan masalah di masa depan, dan mereka melakukan ini dengan mengedepankan kepentingan terbaik untuk anak-anak, yang di mana hal ini sejalan dengan nilai-nilai kami,” ujar Ilsa Nurina, Chief Human Resources and Academic Development Officer HighScope Indonesia.

Disebutkan Tan, ke depan Doyobi juga berencana untuk meluncurkan program keanggotaan bagi para pemimpin sekolah yang berfokus pada metode pembelajaran berbasis STEM dan pengembangan keterampilan abad 21. Tujuan dari keanggotaan STEM School Leader ini adalah untuk membantu para pemimpin sekolah seperti kepala sekolah dan kepala departemen untuk belajar mengenai penerapan praktik STEM secara efektif di sekolah, serta membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pola pikir siswa untuk mencapai keberhasilan di abad ke-21. Keanggotaan STEM School Leader dirancang oleh Doyobi dan Allan Shaw, mantan kepala sekolah The Knox School, salah satu sekolah independen terkemuka di Melbourne.

Sejak diluncurkan pada Agustus 2020, lingkungan pembelajaran virtual Doyobi telah digunakan oleh hampir 2.000 guru di lebih dari 10 negara. Indonesia dan Filipina adalah dua pasar terbesar Doyobi.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version