youngster.id - Untuk merevolusi studi oseanografi dengan memberikan data yang lebih akurat dan mengurangi biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk penelitian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia, dan Diver Clean Action telah mengadakan uji coba alat drone bawah laut bernama ARHEA (Advanced Drifter GPS Oceanographic Coverage Area) di Kepulauan Seribu.
Drone ARHEA merupakan hasil penelitian Universitas Padjadjaran dan University of Philippines atas dukungan dari Archipelagic and Island States (AIS) Forum serta bermitra dengan Robomarine Indonesia.
“ARHEA merupakan progress yang signifikan dalam teknologi pengukuran oseanografi, dan kami berharap ini akan memberikan wawasan yang berharga tentang potensi penerapannya di berbagai industri,” ujar Zainul Walidatish, ARHEA Research Lead, Robomarine Indonesia & Universitas Padjadjaran, dalam keterangannya dikutip Selasa (14/3/2023).
Drone ARHEA dilengkapi dengan teknologi sensor yang mencakup kekeruhan, keasaman, suhu, kandungan oksigen, konduktivitas dan kedalaman pada berbagai titik di perairan. Data tersebut akan ditransmisikan melalui sinyal satelit untuk ditelaah lebih lanjut mengenai kondisi laut.
“Dengan adanya teknologi ini, ARHEA akan berperan kuat dalam pengawasan kawasan lindung laut, Fishing Ground Prediction, dinamika kelautan, ENSO events, dan lainnya,” dirangkum oleh Noir P Purba, Phd (cand.), Universitas Padjadjaran.
“Dalam konteks lingkungan, bidang penelitian ilmiah yang semakin signifikan akan memperhatikan dampak kompleks pada ekosistem laut yang berasal dari pertumbuhan aktivitas ekonomi yang diharapkan di laut, dikombinasikan dengan efek perubahan iklim yang meningkat. Kebutuhan untuk menjembatani scientific gap seringkali akan didahulukan sebelum meluncurkan perkembangan besar,” ujar Sora Lokita mewakili Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenkomarves, Jodi Mahardi.
ARHEA diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi penelitian kelautan dan pengelolaan sumber daya laut di berbagai negara pulau dan kepulauan dan direncanakan untuk diterapkan di Indonesia.
STEVY WIDIA