youngster.id - Guna mendukung komitmen pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060, PT Pertamina International Shipping (PIS) menargetkan menurunkan 33% dari total emisi karbon dalam operasional perusahaan di akhir 2030.
PIS telah menyusun sejumlah langkah strategi penurunan emisi karbonnya. Beberapa di antaranya adalah penggunaan green ships, bahan bakar alternatif, green terminal, serta carbon capture & storage.
“Strategi ini merupakan wujud keseriusan kami sebagai pemain utama di sektor logistik energi di Asia Tengara untuk memimpin upaya dekarbonisasi, selaras dengan tujuan International Maritime Organization (IMO) dan komitmen Pertamina mencapai Net Zero Emission pada 2060. Salah satu langkah awal ini adalah menargetkan 33% penurunan emisi karbon dari 24,5 kTCO2e per tahun menjadi 978,6 kTCO2e per tahun pada 2030 mendatang,” ungkap Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, dalam forum Federation of International Freight Forwarders Associations Region Asia Pacific (FIATA RAP) 2024 di Bali, dikutip Senin (15/7/2024).
Menurut Ekan, implementasi transformasi hijau secara cepat sudah dilakukan PIS, seperti peremajaan armada dengan kapal yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan bahan bakar alternatif seperti dual-fuel dan biodiesel. Tidak berhenti di situ saja, sejumlah inisiatif ke depan juga sudah dimulai. PIS berencana terus memodernisasi armada dengan fitur-fitur yang lebih hemat energi, memperluas penggunaan bahan bakar alternatif, dan melakukan investasi untuk siap menjadi bagian dari rangkaian bisnis karbon negatif Carbon Capture & Storage (CCS).
Terkait CCS, PIS tengah bersiap mengisi rantai transportasi yang dibutuhkan untuk pengangkutan karbon.
“Untuk mendukung komitmen pemerintah mencapai Net Zero Emission, kami akan berinvestasi dalam kapal pengangkut LCO2 (liquid carbon dioxide) dan receiving terminal,” tutup Eka.
HENNI S.
Discussion about this post