Dukung Pariwisata di NTB RedDoorz Gelar Pembinaan Pengelola Sarhunta Beralih Ke Digital

RedDoorz dan Bank Indonesia NTB

General Manager RedDoorz Bali - Nusa Tenggara Patricia Rose dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - RedDoorz bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengembangkan dan membina sarana hunian pariwisata (Sarhunta) dan homestay beralih ke platform digital.

General Manager RedDoorz Bali-Nusa Tenggara Patricia Rose mengatakan, RedDoorz akan mulai membantu 14 sarhunta dan homestay di desa Bilebante dan desa Loteng, NTB, untuk beralih ke platform digital dan memberikan pelatihan kepada pegawai serta para property owner.

“NTB merupakan salah satu provinsi dengan destinasi terindah di Indonesia, namun seringkali masyarakat luar NTB kesulitan menemukan akomodasi karena belum banyak hotel di sana yang tersedia di platform digital. Melalui kerja sama kami dengan BI Provinsi NTB, RedDoorz berupaya membantu pelanggan untuk mendapatkan akomodasi di daerah desa wisata di NTB, sehingga pemilik sarhunta NTB juga dapat menarik lebih banyak pelanggan,” ucap Patricia dalam keterangan pers, Senin (14/11/2022).

Menurut dia, ini adalah bagian dari komitmen untuk mendukung percepatan pemulihan industri pariwisata di Indonesia. “Kami yakin kerjasama ini dapat membantu menghubungkan sarhunta di NTB dengan para pelanggan dari seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, RedDoorz juga bekerja sama dengan BI Provinsi Bali untuk mengedukasi wisatawan mancanegara dalam memilih layanan money changer yang memiliki lisensi di Bali. Untuk itu,  RedDoorz juga berkolaborasi dengan BI Provinsi Bali untuk mengedukasi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali agar memilih layanan money changer berlisensi dari Bank Indonesia.

Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan pengalaman para wisatawan berlangsung aman dan menyenangkan dengan mengurangi resiko penipuan yang dapat merugikan wisatawan.

“Kasus penipuan di money changer tak terdaftar menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi wisatawan yang berkunjung. Mengetahui hal tersebut, RedDoorz dengan BI Provinsi Bali membantu menyebarkan informasi terkait money changer berlisensi, agar pengalaman wisatawan dan pengunjung di Bali lebih nyaman dan aman,” papar Patricia.

Edukasi ini tersedia di properti RedDoorz provinsi Bali yang menjelaskan bagaimana cara mengenali money changer tidak berlisensi. Pelanggan dapat memindai barcode yang tersedia untuk melihat dan memilih layanan money changer berlisensi di Bali.

Ke depannya, RedDoorz akan terus melakukan berbagai upaya untuk membantu mempercepat pemulihan industri pariwisata di Indonesia. Salah satunya dengan melakukan berbagai kolaborasi strategis yang dapat membuka semua pintu peluang, tidak hanya masyarakat yang ingin berpergian, tetapi juga para pelaku industri pariwisata.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji menyatakan, pihaknya sangat antusias melihat minat wisatawan yang kian meningkat untuk bepergian lagi sejak dimulainya era pasca pandemi.

“Kami percaya pengoptimalisasian platform digital yang RedDoorz lakukan dapat membantu pemulihan industri pariwisata di provinsi NTB dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujarnya.

Saat ini RedDoorz memiliki kemitraan dengan 2.700 lebih jaringan hotel di 190 kota di Indonesia.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version