youngster.id - Melanjutkan komitmennya dalam mendukung perkembangan pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) di Indonesia, BCA kembali menggelar Program Inkubasi UMKM BCA Go Export. Program ini diikuti oleh 31 nasabah UMKM BCA yang bergerak di sektor usaha agriculture, food & beverage, art & handycraft dari wilayah Jabodetabek dan Lampung.
Program Inkubasi UMKM BCA Go Export secara khusus dirancang untuk memberikan edukasi dan pendampingan bagi pelaku UMKM, supaya mereka dapat mengenali potensi produknya di pasar internasional, melakukan ekspansi pasar, serta menghadapi tantangan-tantangan yang ada dalam melakukan ekspor.
UMKM merupakan sektor yang memiliki peran penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2024, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 65 juta unit usaha. Kontribusi yang diberikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60%, serta menyerap 117 juta tenaga kerja, setara dengan 97% dari total angkatan kerja nasional. Data ini mencerminkan potensi besar sektor UMKM, termasuk dalam mendorong kinerja ekspor nasional.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mngatakan, sektor UMKM turut memainkan peran penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Namun, agar mereka dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan bersaing di tingkat global, diperlukan akses untuk pelatihan yang tepat, pendampingan strategis, serta jejaring pasar internasional.
“Melalui program Inkubasi UMKM BCA Go Export, kami berkomitmen untuk membangun ekosistem yang memperkuat kesiapan pelaku usaha dalam menjawab tantangan global, sekaligus membuka peluang baru di pasar global. Kami percaya bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Widodo, dikutip Rabu (25/6/2025).
Dalam inkubasi yang berlangsung selama 4 hari tersebut, peserta program Inkubasi UMKM BCA Go Export 2025 mendapatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli di bidang ekspor, memahami aturan dan ketentuan transaksi perdagangan internasional, memetakan kesiapan usaha mereka, mempersiapkan mindset dan sikap pelaku ekspor, memperdalam berbagai solusi pembayaran internasional, serta menjalin jejaring dengan pelaku usaha lainnya. Tidak hanya pemaparan secara in-class training, BCA juga menyiapkan pendampingan dari agregator yang kompeten, berkolaborasi dengan ICC Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membantu peserta program dalam mencari calon buyer, melakukan business matching, hingga dealing dan pengiriman produk ke negara tujuan.
Dua UMKM binaan BCA menjadi contoh sukses terbaru dari implementasi program Inkubasi UMKM BCA Go Export. Pada akhir tahun 2024, UMKM asal Jember yang bergerak di sektor pertanian, telah mengirimkan produknya pertama kali ke Malaysia & Papua Nugini. Sementara itu, UMKM dari Padang yang memproduksi olahan rempah berhasil menembus pasar Thailand untuk pertama kalinya. Hingga Mei 2025 ini, secara total nilai ekspor yang berhasil diciptakan dari UMKM Binaan BCA telah menembus angka lebih dari Rp100 miliar.
STEVY WIDIA