youngster.id - Minat baca masyarakat Indonesia terbilang masih rendah. Untuk itu Yayasan Dunamis Mitra Pertiwi (Dunamis Foundation) melakukan gerakan untuk membuka Rumah Baca dan Pengetahuan (RBP).
Hasil survei dari UNESCO pada 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk Indonesia yang memiliki minat membaca tinggi dan bersedia membaca buku secara serius. Yang lebih mengejutkan, pada Maret 2016 lalu, Most Literate Nations in the World, merilis pemeringkatan literasi internasional. Dalam pemeringkatan tersebut, Indonesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara yang di survei.
Desa Pasir Angin Kecamatan Mega Mendung Kabupaten Bogor merupakan salah satu desa di Indonesia yang termasuk rendah dalam indeks tingkat membacanya. Meski berlokasi di dekat Jakarta dan Bogor, tingkat pendidikan di daerah tersebut relatif masih rendah dan akses terhadap buku-buku bacaan juga relatif rendah. Saat ini masyarakat Desa Pasir Angin mencapai 2500 Kepala Keluarga yang tergabung dalam 25 Rukun Tetangga (RT) dan 5 Rukun Warga (RW).
Sebagai wujud kontribusi Yayasan Dunamis Mitra Pertiwi (Dunamis Foundation) bagi Desa Pasir Angin, di mana Learning Center Dunamis – Griya Dunamis – berada, Dunamis Foundation beberapa bulan terakhir melakukan gerakan untuk membuka Rumah Baca dan Pengetahuan (RBP) di Desa Pasir Angin.
Bertepatan dengan Hari Buku Nasional, 17 Mei 2017, Dunamis Foundation meresmikan keberadaan 15 (lima belas) Rumah Baca dan Pengetahuan yang tersebar di 15 RT dan 5 RW. Ke depannya, Dunamis Foundation berencana untuk membuka RBP di setiap RT yang ada di wilayah tersebut.
”Keberadaan Rumah Baca dan pengetahuan ini kami harapkan akan semakin mendekatkan masyarakat Desa Pasir Angin dengan buku dan sumber pengetahuan. Dengan dibukanya RBP di setiap RT yang ada di desa ini, buku-buku menjadi lebih mudah dijangkau dan secara perlahan akan mengalihkan perhatian warga dari aktivitas penggunaan gawai menjadi aktivitas membaca dan diskusi”. “Jangka panjangnya, kami harapkan aktivitas ini akan mampu semakin mengembangkan kemampuan warga desa dan meningkatkan taraf hidup mereka”, ungkap Shirley Wangsanegara, dari Dunamis Foundation.
Pengelolaan Rumah Baca & Pengetahuan ini dilakukan oleh warga Desa Pasir Angin yang menjadi sukarelawan pengelola. Pihak Dunamis Foundation memandu dan melatih para sukarelawan dalam mengelola RBP tersebut sehingga dapat terus berkembang. RBP Desa Pasir Angin ini dikelola dengan sistem tema di mana masing-masing RBP mengusung tema khusus seperti RBP Ilmu Pengetahuan, RBP Kerumahtanggaan, RBP Remaja dan Pemuda, RBP Sosial, RBP Agama Islam dan RBP Tema Khusus. Buku-buku yang mejadi koleksi RBP tersebut sesuai dengan tema yang diusung. Tujuan pembentukan tema dalam RBP ini adalah agar masyarakat terdorong untuk berkunjung ke RBP lain dan menambah wawasan serta silaturahmi antar warga.
“Rumah Baca & Pengetahuan ini bukanlah milik Dunamis Foundation, ini merupakan milik warga Desa Pasir Angin. Kami memfasilitasi pembentukannya. Kami mengajak masyarakat luas untuk mengunjungi RBP Desa Pasir Angin serta membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menambahkan koleksi buku di RBP atau berbagi pengalaman serta pengetahuan bersama warga Desa Pasir Angin,” tambah Shirley Wangsanegara.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post