East Venture Gerakkan Ekosistem Dukung Pengembangan dan Produksi Test Kit COVID-19

Managing Partner East Ventures (kiri-kanan) Willson Cuaca, Batara Eto,Taiga Matsuyama. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Upaya Indonesia menahan laju penyebaran virus Covid-19 terbentur kepada berbagai kendala, salah satunya adalah keterbatasan ketersediaan perangkat pengujian infeksi virus (test-kit). Kondisi ini menyulitkan Indonesia melacak penyebaran wabah Covid-19. Keadaan ini mendorong East Ventures meluncurkan gerakan Indonesia Pasti Bisa.

Melalui platform ini, seluruh kekuatan ekosistem digital perusahaan dikerahkan untuk mendukung upaya mengembangkan dan memproduksi 100.000 test kit Covid-19. Langkah East Ventures ini bermula dari keterlibatan Nusantics di dalam tim TFRIC19 yang dibentuk BPPT.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengklaim ini pertama kalinya East Ventures memimpin fund raising non-profit.

“East Ventures mendapatkan berita keterlibatan salah satu portofolio East Ventures yaitu Nusantics di dalam task force BPPT. Ini membuat kami terdorong untuk berpartipasi lebih jauh dan berinisiatif untuk mengajak segenap ekosistem digital untuk berkontribusi,” kata Wilson dalam keterangan resmi, Jumat (27/3/2020) di Jakarta.

Menurut dia, setiap perusahaan portofolio East Ventures memiliki keahlian yang berbeda-beda di beragam industri. “Dengan menggabungkan bagian kecil dari keahlian perusahaan-perusahaan tersebut, kami membentuk sebuah platform baru yang inovatif bernama Indonesia Pasti Bisa,” ucapnya lagi.

Selain Nusantics, juga terlibat Koinworks dan IDN Media. “Koinworks adalah mitra akuntabilitas kami, berbekal kemampuan mereka dalam hal compliance dan disbursement management. Sebagai mitra transparansi, IDN Media memiliki kekuatan dalam merangkai cerita yang menjangkau puluhan juta penduduk Indonesia. Nusantics, dengan kapabilitas deep tech di bidang bioscience adalah ujung tombak proyek ini,” papar Wilson.

Sebagai langkah awal, East Ventures akan menghimpun pendanaan dengan target Rp10 miliar. Dana senilai Rp9 miliar akan digunakan untuk mendukung inisiatif Nusantics menyediakan 100.000 test kit secara gratis, sedangkan dana Rp1 miliar akan digunakan untuk proyek whole genome sequencing.

Publik bisa berpartisipasi dalam upaya ini dengan menyumbangkan dana, bahan baku dan peralatan, atau tenaga dan keahlian dengan mengakses Indonesiapastibisa.com. Gerakan urun dana akan dimulai pada Senin, 30 Maret 2020 pukul 09.00 WIB.

“Dengan meletakkan fondasi platform berasaskan result-oriented, accountability dan transparancy, kami berharap agar semua orang bisa berpartipasi dengan yakin lewat donasi dan bersama-sama bergerak untuk Indonesia yang kita cintai, melawan virus COVID-19. Indonesia Pasti Bisa membuat test-kit covid-19 sendiri,” lanjut Willson.

CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri menjelaskan, Nusantics menggunakan teknologi analisis skin microbiome hampir sama dengan teknologi yang dibutuhkan untuk mendeteksi COVID-19. Personel Nusantics memiliki pengalaman dalam mendesain medical test-kit dan analisis bioinformatics di proyek sejenis.

“Didukung dengan kepemimpinan BPPT yang terbuka dan partner Nusantics yang bervisi sama, kami sedang mengembangkan 100.000 test kit menargetkan secara yang spesifik profil mutasi COVID-19 terbaru. Kami berharap agar kolaborasi ini menjadi awal dari kebangkitan industri berbasis biologi di Indonesia,” kata Eriza.

Hal senada juga disampaikan Co-founder dan Executive Chairman KoinWorks Willy Arifin. “KoinWorks akan menggunakan keahlian dan teknologi kami dalam aktivitas crowdfunding untuk menyediakan platform akuntabilitas yang jelas dan transparan. Teknologi yang kami gunakan adalah teknologi yang sama saat kami mengumpulkan ribuan pendana untuk mendanai sebuah pinjaman di platfom kami. Indonesia Pasti Bisa, Indonesia crowdfund berantas Covid-19,” ungkapnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version