youngster.id - East Ventures, telah memberikan pendanaan sebanyak lebih dari 80 kali sepanjang 2022 dengan total dana kelolaan hingga Rp15 triliun. Perusahaan modal ventura sektor agnostic ini optimis startup masih akan tumbuh di tahun mendatang.
Partner East Ventures Melisa Irene mengatakan, saat ini East ventures telah menyiapkan US$550 juta untuk dana terbarunya, US$150 juta untuk pendanaan early stages dan US$400 juta untuk growth stages.
“Sampai kuartal III/2022, East Ventures telah menyuntik lebih dari 80 pendanaan, mulai mulai dari early hingga growth stages,” ungkap Irene dalam keterangannya Selasa (6/12/2022).
Dia juga mengatakan pendanaan untuk follow up funding atau pendanaan berkelanjutan sudah mencapai US$6,7 miliar. Lebih lanjut, saat ini Gross Merchandise Value atau GMV tahunan East Ventures sudah mencapai US$86 miliar.
Menurut Irene, East Ventures tidak menargetkan berapa banyak pendanaan yang akan diberikan. “Masih ada tiga bulan lagi untuk kuartal IV, untuk berapa banyak pendanaan masih belum kami hitung dengan benar. Pada 2023 pun kami tidak akan menargetkan berapa banyak pendanaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Managing Partner East Ventures Roderick Purwana mengatakan, East Ventures optimis pada 2023 akan startup masih akan tumbuh dan hadir meskipun adanya tantangan global berupa pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik di Ukraina. Tantangan tersebut pun berdampak terhadap supply chain, finansial, inflasi dan krisis energi mengakibatkan tekanan ekonomi di semua negara.
“Saya yakin di 2023, startup baru pun akan tetap ada. Terlebih dengan adanya dukungan ekonomi digital Indonesia,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain & Company dalam studi berjudul eConomy SEA 2022 tersebut, nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mencapai US$77 miliar atau setara Rp1.197,8 triliun pada 2022. Angka ini merefleksikan pertumbuhan 22% secara tahunan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post