eFishery Rilis Aplikasi Untuk Akses Permodalan Bagi Pembudidayaan Ikan

Investree x efishery

Investree dan eFishery jalin kerja sama untuk pembiayaan nelayan dan petani dan petambak (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup eFishery yang bergerak di bidang teknologi akuakultur membuka akses permodalan bagi para pembudidaya ikan ke lembaga keuangan baik perbankan maupun fintech. Tercatat saat ini perusahaan telah menyalurkan modal sebesar Rp 200 miliar.

“Saat ini sudah ada lebih dari 13.000 pembudidaya yang bergabung bersama eFishery. Lebih dari sepertiganya telah dijembatani ke sejumlah lembaga keuangan untuk mendapatkan akses permodalan dengan total pembiayaan yang telah disetujui hampir Rp 200 miliar,” kata Gibran Huzaifah CEO dan juga Co-Founder eFishery dalam keterangan resmi, Jumat (3/9/2021).

Untuk untuk mempermudah aktivitas para pembudidaya ikan, perusahaan meluncurkan aplikasi ‘eFisheryKu’, sebuah platform yang dirancang khusus bagi pembudiaya ikan. Tak hanya itu, aplikasi ini menawarkan beragam solusi seperti pembelian pakan, akses penjualan ikan dan mengetahui harga pasar.

“Kehadiran aplikasi eFisheryKu untuk mendampingi pembudidaya ikan dari awal hingga akhir proses budidaya,” ucap Gibran.

Menurut dia, selama ini ada banyak kendala yang dihadapi pembudidaya di lapangan semisal sulitnya akses terhadap sarana produksi perikanan (saprodi) penunjang budidaya, akses terhadap pembiayaan dan manajemen keuangan, serta menentukan harga jual dan menyalurkan ikan hasil panen. Dalam waktu dekat, eFisheryKu juga akan memiliki fitur ‘Jual Ikan’. Di sini pembudidaya ikan dapat menjual ikan hasil budidaya mereka melalui sistem lelang.

Gibran mencontohkan program ‘Kabayan’ pada eFisheryKu. Kabayan atau Kasih, Bayar Nanti, merupakan program dimana pembudidaya ikan dapat membeli pakan dengan metode pembayaran ‘pay later’. Dibayar sesuai dengan kesepakatan bersama para pembudidaya dengan tenor 1-6 bulan. Hal ini memberikan keringanan dari sisi pengeluaran sebelum panen.

Salah seorang pembudidaya, Wiseso Suryo Supomo asal Sleman, Yogyakarta mengaku awalnya terkendala modal usaha ketika akan mengembangkan budidaya nila merah yang dirintisnya lima tahun silam.

“Alhamdulillah ada program Kabayan (eFisheryKu) karena pakan sudah cover eFishery, jadi modal pembelian pakan saya gunakan peningkatan produksi. Penambahan jumlah kolam, pembelian kincir, dan lainnya,” ucapnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version