Minggu, 28 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

eSport Beri Kontribusi Signifikan Bagi PDB Indonesia

29 April 2021
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
beasiswa Moonton Games

Game mobile berkembang pesat di Indonesia. (Foto: ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Belakangan, ekosistem eSports di Tanah Air semakin bertumbuh. Menurut catatan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif dari sejumlah subsektornya termasuk gim menyumbang sebesar Rp 1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2020.

Sandiaga, Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menuturkan kehadiran esports yang merupakan sebagai subsektor dari ekonomi kreatif  memiliki kontribusi yang signifikan dalam peningkatan  PDB. Industri ini juga menjadi salah satu industri pemenang di era pandemi. Kondisi ini membuat Indonesia masuk dalam 16 besar pasar eSports dunia dengan revenue mencapai hingga US$1 miliar.

​”Subsektor game ini juga luar biasa pesatnya dengan 50 sampai 75 juta gamers segala umur. Dari milenial sampai kolonial semua main game,” ungkap Sandiaga dalam Webinar bertajuk Leverage Esports to Grow Your Bussines Rabu (28/4/2021).

Menurut Sandi, negara dalam intervensinya pada eSports pun tetap berpegang pada tiga fokus utama. Yakni fokus perlindungan anak, ideologi dan budaya, fokus promosi industri elektronik, dan fokus industri olahrga elektronik.

Baca juga :   Fore Pertahankan Bisnis Dengan Beradaptasi Pada Perubahan

​”Jadi jangan sampai eSport ini menggerus juga ideologi dan budaya yang ada. Sementara itu, untuk promosinya, kami mendorong ekosistem yang ideal. Semakin banyak gamer di level nasional akan tumbuh ekosistem yang berdaya saing,” jelasnya

Pada kesempatan yang sama, Hartman Harris, Co-Founder EVOS eSports, sebuah organisasi manajemen club pemain eSport profesional mengungkapkan  penghasilan gamers bukan hanya mengacu pada gaji dia (gamers) sebagai atlet di tim, tetapi juga sebagai pendengung di media sosial, kesempatan itu sangat besar.

“Karena para atlet atau tim ini ada juga fansnya. Kalau menyebut angka, ada beberapa yang mendapat 10 sampai 20 juta rupiah per bulan dari game. Dengan modal HP dan internet bisa lompat ke level yang nyaman,” ungkap Harris.

Baca juga :   Blibli.com Gelar Program Belanja Awal Tahun

Selain itu, menurut Harris, bagi para atlit esport ini sepertinya tak ada istilah main sampai tak kenal waktu dan melupakan aktivitas-aktivitas fisik lainnya.

“Karena atlet itu enggak perlu main, tapi perlu latihan. Banyak juga stigma tidak perlu latihan fisik dan mental. Padahal itu perlu, karena di panggung itu bisa drop kalau fisik dan mental enggak baik,” jelas Harris.

Rangga Danu Prasetyo perwakilan dari Indonesia Esport Premiere League (IESPL) mengatakan, secara statistik pandemi justru memberi dampak baik bagi industri eSports. Karena cara permainannya yang bisa dilakukan dari rumah dan interaksi jarak jauh membuat orang mulai banyak memainkan eSport di masa pandemi ini.

Namun demikian sama seperti cabang olahraga lainnya, eSport juga butuh ekosistem dan regulasi yang baik. “Esport sudah resmi dianggap sebagai cabang olahraga, ini salah satu hal positif,” kata Rangga Danu.

Baca juga :   Startup Indonesia Diharapkan Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Sementara Hans Saleh dari Garena Indonesia, advokat dan penyelenggara acara eSports terkemuka di Asia Tenggara mengatakan dalam lima sampai enam tahun terakhir terjadi perubahan yang signifikan dalam eSport. Jika sebelumnya pemain game terbatas pada PC game dan konsol, saat ini yang menduduki arus utama justru mobile game. Di Indonesia sendiri, dari 150 juta ponsel pintar yang beredar, 50 sampai 70 juta di antaranya digunakan oleh gamers.

“Lima tahun lalu misalnya, partner untuk turnamen nya terbatas yang memang menyasar dunia gim. Tapi kalau sekarang, ketika eSport sudah mainstream, partner yang bukan menyasar gamers pun bisa menerima. Kami enggak berekspektasi secara instan, tapi perlu waktu untuk berkembang,” imbuh Hans.

 

 

FAHRUL ANWAR

Tags: ekonomi kreatifesportEvos EsportGarenaIndonesia Esport Premiere League (IESPL)Produk Domestik Bruto (PDB)
Previous Post

Ada Konten Edukatif Kelautan dan Perikanan di MAXstream

Next Post

Pululuhan Ribu Mitra Driver Divaksin Layanan Ekosistem Gojek Makin Aman

Related Posts

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025
Headline

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
0
Timnas MLBB Women Indonesia Kembali Jadi Juara Dunia IESF WEC 2025
Headline

Timnas MLBB Women Indonesia Kembali Jadi Juara Dunia IESF WEC 2025

8 Desember 2025
0
RRQ Kazu Lolos ke Grand Finals FFWS SEA 2025 Spring
News

Garena Raup Pendapatan Rp14 Triliun Kuartal III/2025, Tumbuh 51% Berkat Free Fire

22 November 2025
0
Load More
Next Post
vaksinasi

Pululuhan Ribu Mitra Driver Divaksin Layanan Ekosistem Gojek Makin Aman

Teknologi Informasi Dapat Atasi Kemacetan Lalu Lintas

Autocillin Berikan Rasa Aman Melalui Kampanye #SudahZiapAman

Ramadan Bersama by.U Dapat THR Setiap Hari

Ramadan Bersama by.U Dapat THR Setiap Hari

Discussion about this post

Recent Updates

Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version