youngster.id - Esri Indonesia mengumumkan peluncuran Program Merdeka Belajar: SIG Untuk Semua. Program ini diharapkan dapat memperkenalkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang mereka pelajari di berbagai kegiatan industri.
Pencanangan program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga terampil di bidang geospasial, dimana diperkirakan pangsa pasar SIG akan mencapai $21.15 milyar pada tahun 2027. Permintaan pasar juga diharapkan akan terus meningkat di kawasan Asia Pasifik seiring meningkatnya penggunaan teknologi tersebut di bidang pertanian, transportasi dan industri konstruksi.
CEO Esri Indonesia Achmad Istamar mengatakan, investasi yang dilakukan secara konsisten bagi generasi muda bangsa merupakan bagian dari visi besar perusahaan untuk menyiapkan generasi masa depan yang profesional di bidang geospasial.
“Pada umumnya, pemanfaatan teknologi SIG di Indonesia banyak digunakan untuk mendukung kegiatan pertanahan dan tata ruang namun kini telah banyak dijadikan sebagai indikator utama di berbagai organisasi komersial serta berbagai industri seperti Architecture, Engineering, and Construction (AEC), perbankan, ritel dan perkebunan,” ungkap Istamar dalam siaran pers Selasa (8/6/2021).
Saat ini Esri Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 50 universitas yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan telah memberikan hampir 10.000 lisensi perangkat lunak gratis sejak tahun 2014. Beberapa universitas yang telah menjadi mitra adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Mulawarman (UNMUL).
“Transformasi digital dan penerapan industri 4.0 akan membawa perubahan paradigma seperti cara bekerja, proses manufaktur serta keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Oleh sebab itu Esri secara konsisten akan mengambil berbagai langkah penting di dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil yang akan menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi,” kata Istamar menambahkan.
Salah satunya prakarsa tersebut adalah kerjasama antara Esri Indonesia dan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) mengadakan kompetisi bertemakan Modernisasi Sistem Peta Kadaster. Kompetisi ini diadakan untuk memperluas pengetahuan bisnis, kemampuan teknologi informasi dan kreatifitas peserta dengan menggunakan teknologi SIG.
“Melalui kerja sama dengan Esri Indonesia kami berharap dapat terus memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh para mahasiswa kami untuk mengubah dunia di sekitar mereka. Kami berharap, banyak mahasiswa yang akan menerbitkan karya-karyanya melalui program ini,” kata Senthot Sudirman, Kepala Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post